SOLOPOS.COM - • Aktivitas membaca di Perpustakaan Ngudi Ilmu, Desa Ngemplak, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, Senin (25/7/2022). (Solopos.com/ Tiara Surya Madani).

Solopos.com, SUKOHARJO – Desa Ngemplak, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, memiliki perpustakaan kekinian dengan nama Ngudi Ilmu yang berlokasi di balai desa setempat.

Produk unggulan yang ditawarkan berupa tata letak serta perpustakaan berbasis aplikasi yang dapat diakses di Google Playstore dan Dekstop.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Desa Ngemplak, Wartono, saat diwawancara Solopos.com, Senin (25/7/2022) mengatakan penggemar perpustakaan saat ini baru anak-anak sekolah. Orang tua masih jarang karena sebagian besar pekerjaannya petani.

Wartono berharap agar perpustakaan memberikan manfaat bagi warga sekitar. Perpustakaan Ngudi Ilmu berdiri lima tahun lebih. Pembangunan dan pelebaran perpustakaan baru saja dianggarkan desa kemudian diresmikan.

Ekspedisi Mudik 2024

Ketua Perpustakaan Ngudi Ilmu, Endang Mulyaningsih, mengklaim perpustakaannya sebagai satu-satunya perpustakaan online di Kabupaten Sukoharjo.

Baca juga: Pandemi Bikin Sejumlah Perpusdes di Wonogiri Semakin Sepi

Endang mengatakan terdapat struktur organisasi dan kepengurusan oleh karang taruna yang diberikan honor dari Pendapatan Asli Desa (PAD). Perpustakaan beroperasional tiap Senin hingga Jumat mulai pukul 08.00 WIB – pukul 15.00 WIB.

“Kami bekerja sama dengan tempat les setempat, jika minta jam sore kita berikan. Perpustakaan jadi tempat rujukan sebagai refreshing dengan lembaga les anak-anak. Di Desa Ngemplak ada banyak sekolah. Kita bekerja sama dengan mereka untuk menggiatkan gemar membaca,” lanjut Endang.

Endang menuturkan angka gemar membaca warga ngemplak masih rendah namun ada sejak adanya perpustakaan desa mulai ada perkembangan. “Kami harus membaca pasar yang diminati apa sehingga buku tidak monoton,” kata Endang.

“Anggaran buku baru per tahun maupun perlengkapan, hingga buku bekas merupakan bantuan dari kabupaten maupun warga. Kami menginformasikan pada RT, warga masyarakat, kelompok PKK dipersilahkan [memberikan bantuan],” kata Endang.

Kunjungan perpustakaan ramai saat pagi atau sore. Hari libur dibuka hanya untuk yang memesan sebelumnya. “Masyarakat yang datang ada presensi. Jika ada peminjaman buku ada pendaftaran anggota,” kata Endang.

Baca juga: Intip Harta Karun Ribuan Tahun sampai Buku Digital Kekinian di Perpusnas

“Masyarakat di luar Ngemplak juga boleh menggunakan. Saat ini ada aplikasi E-Perpus Ngudi Ilmu yang bisa diakses di Playsotre dan Desktop. Pengguna bisa meminjam koleksi dengan menginstal aplikasi,” tutur Endang.

Pengurus Perpustakaan Ngudi Ilmu, Daru Maharani mengatakan pembuatan dan perawatan aplikasi E-Perpus Ngudi Ilmu dibuat oleh pihak ketiga namun laporan tetap masuk kepada mereka.

“Aplikasi yang membuat dan perawatan oleh pihak ketiga, namun laporan tetap masuk ke kami, misalkan ada eror,” ujar Daru.

Perpustakaan Ngudi Ilmu tidak sekedar untuk simpan pinjam buku. Namun juga mengembangkan inklusi sosial yang menyelenggarakan kegiatan peduli UMKM, peduli anak dan remaja, peduli wanita, serta peduli teknologi.

Perpustakaan telah beroperasi sejak 2007 dimulai dari satu ruang kemudian diperlebar dengan anggaran kurang lebih Rp50 juta.

Baca juga: Perjuangan Daryati Kembangkan Perpustakaan Berbasis Inklusi di Boyolali

“Kami memiliki pemikiran apa yang harus ditonjolkan oleh desa untuk Kecamatan Kartasura karena sulit untuk mengembangkan tempat wisata karena tidak ada potensi alam, kemudian kami tampilkan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat,” kata Daru.

“Kemudian berkesinambungan dengan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan saling membantu,” tambah Daru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya