Solopos.com, SOLO -- Jumlah pasien dalam pengawasan atau PDP terkait Covid-19 di Kota Solo yang meninggal dunia bertambah satu orang lagi pada Senin (20/4/2020).
PDP tersebut berasal dari wilayah Jebres, Solo. Dia dikabarkan memiliki penyakit kormobid yakni fibrilasi atrial atau denyut jantung tidak teratur dan sering kali cepat.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Kondisi penyakit ini umumnya menyebabkan aliran darah tidak lancar. Selain itu, PDP tersebut juga terdeteksi mengalami acute respiratory distress syndrome atau sindrom distres pernapasan akut. Kondisi ini terjadi ketika cairan menumpuk di kantong udara paru-paru dan mengurangi organ-organ oksigen.
Pasien Positif Covid-19 Sragen Tambah 2 Dari Kalijambe, Total Jadi 7 Orang
Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, mengatakan PDP meninggal dunia tersebut menjadi pasien ke-15 yang meninggal di Solo.
“Kalau jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 masih sama seperti Minggu [19/4/2020]. Totalnya 10 orang, enam dirawat, dua sembuh, dan dua meninggal dunia. Empat di antara yang dirawat dari klaster Ijtima Ulama Gowa,” jelasnya dalam jumpa pers di Balai Kota Solo, Senin.
Ahyani juga menyampaikan total PDP terkait Covid-19 per Senin bertambah menjadi 84 orang. PDP yang dirawat di rumah sakit berjumlah 20 orang, meninggal 15 orang, sisanya sembuh.
Ogah Karantina Mandiri, 2 Warga Plupuh Sragen Dijebloskan ke Rumah Angker
Seperti diberitakan, jumlah PDP yang meninggal dunia di Kota Solo tujuh kali lipat dibanding kematian pasien positif Covid-19. Dari jumlah itu paling banyak dari Jebres 10 orang.
Jumlah ODP
Pasien rawat inap juga meningkat dari sebelumnya 15 orang menjadi 20 orang pada Senin. Secara kumulatif jumlah PDP di Kota Bengawan naik dari 77 orang menjadi 84 orang. Dari jumlah itu 49 orang di antaranya sembuh.
Sementara jumlah orang dalam pemantauan (ODP) naik jadi 422 orang. Perinciannya lima rawat inap, 87 rawat jalan, 92 dalam pemantauan, dan sisanya selesai pemantauan.
Tukang Becak Digebuki Satpam & Dituduh Maling di Solo Dapat Perhatian Ganjar Pranowo
ODP baru itu perinciannya tiga orang dari Jebres, masing-masing satu orang dari Penumping, Banyuanyar, dan Semanggi. Lalu yang dikarantina di Grha Wisata Niaga 137 orang, selesai pemantauan 36 orang. Jadi tersisa 101 orang.
"Sedangkan ODP yang dirawat di Dalem Joyokusuman berjumlah 10 orang,” ungkap Ahyani.
Terkait rumah karantina Dalem Priyosuhartan, ia menyebut masih mempersiapkan sekat lantaran rumah itu bakal digunakan untuk ODP bergejala.
Sedangkan sebagian ODP pemudik tanpa gejala, terutama pria, akan dipindahkan ke Dalem Joyokusuman. “ODP alumni Ijtima Ulama Gowa angkanya belum pasti karena kecampuran dari Bangladesh,” kata dia.