SOLOPOS.COM - Suasana pembongkaran lapak tak berizin di bawah jembatan layang Tanjung Emas Semarang, Selasa (7/2/2023). (Solopos.com/Ponco Wiyono)

Solopos.com, SEMARANG — Satuan Pamong Praja (Satpol PP) Kota Semarang membongkar 10 lapak milik para pedagang di bawah jalan layang Pelabuhan Tanjung Emas, Jalan Usman Janatin, Semarang, Selasa (7/2/2023). Pembongkaran terpaksa dilakukan karena para pedagang tak kunjung mengosongkan lapaknya.

Sebelum membongkar lapak di bawah fly over tersebut, para pedagang kaki lima (PKL) sudah diberi tahu petugas Satpol PP Semarang. Dalam rangka pembangunan taman sepanjang satu kilometer, kawasan tersebut harus steril dari pedagang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ada 10 lapak pedagang yang sudah kami bongkar, lahan yang mereka tempati akan dimanfaatkan proyek pembangunan taman. Lokasi pembangunan tepatnya dari Pos 1 sampai Pos 4 Pelabuhan Tanjung Emas yang panjangnya satu kilometer,” kata Kasatpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto.

Menurut Fajar, rencana awal perobohan lapak akan dilakukan setelah Idulfitri 2023. Tetapi pembongkaran dipercepat dari waktu yang telah ditentukan lantaran rencana kunjungan Presiden Joko Widodo ke Kota Semarang.

“Kebetulan Presiden mau datang, lalu DED juga sudah jadi. Bu Wali Kota menghendaki percepatan pembangunan. Kemarin kami sudah melakukan perundingan dengan warga dan ada titik temu, langsung kami tindak lanjuti,” sambungnya.

Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang telah menganggarkan Rp10 miliar untuk pembangunan taman di bawah fly over Tanjung Emas. Pembangunan taman tersebut akan dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang mulai, Rabu (8/2/2023). Diperkirakan pembangunan rampung Agustus mendatang.

“Mengingat keterbatasan anggaran Pemkot Semarang, sementara ini pembangunan taman sepanjang 100 meter dimulai terutama di depan pintu masuk utama pelabuhan,” lanjut Fajar.

Fajar mengatakan ada sekitar 100 PKL dan 29 tempat karaoke yang semuanya dioperasikan tanpa izin. Seluruh PKL dan tempat karaoke itu dipastikan akan terdampak pembangunan taman. Para pedagang dan pemilik tempat karaoke yang terdampak bisa berpindah lokasi.

“Untuk tempat karaoke sudah kami persilakan pindah di Pasar Kobong atau Pasar Klitikan Terminal Penggaron. Pedagang silahkan ke Pasar Kobong,” terangnya.

Seorang pemilik lapak yang dibongkar, Munadi, mengiyakan saat ditanya perihal pembongkaran. Ia mengetahui rencana pemerintah untuk membangun taman, namun ia masih membuka lapaknya lantaran proyek belum dimulai.

“Memang diberi tahu mau dipindah tapi kan belum. Jadi saya buka masih tetap buka. Ternyata hari ini ada pembongkaran,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya