SOLOPOS.COM - Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito (dok. BNPB)

Solopos.com, JAKARTA – Usai libur panjang sembilan hari lalu, Satgas Penanganan Covid-19 menyatakan tren penambahan kasus dari libur belum terlihat.

"Jadi kalau kita lihat perkembangan kasus nasional selama ini, bahwa kasus Covid-19 relatif terkendali meskipun ada libur panjang," Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers virtual, Senin (9/11/2020).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Pada saat libur panjang kasusnya menurun karena pemeriksaannya mungkin menurun. Tapi, kalau kita lihat kenaikan kasus umumnya terjadi di 10-14 hari setelah libur panjang, kalaupun naik harapannya tidak naik lebih tinggi lagi," sambungnya.

Wisatawan Serbu Pantai Parangtritis dan Depok, Dampak Merapi Siaga?

Wiku menjelaskan apabila tidak melonjak, artinya kemampuan nasional dan masyarakat bekerja sama dalam antisipasi kenaikan kasus Covid-19 terutama dalam libur panjang sudah bisa berjalan dengan baik.

Dia menjelaskan secara nasional tercatat angka kasus aktif 12,52 persen, lebih rendah dari rata-rata kasus aktif dunia 26,79 persen.

“Ini dari waktu ke waktu selalu turun kasus aktifnya. Ini prestasi bersama ternyata masyarakat dan pemerintah bisa sama-sama mengendalikan kasus,” kata Wiku dilansir Bisnis.com/JIBI.

Gampang, Begini Cara Sehat Tampil Segar Meski Kurang Tidur

Kemudian, ungkap dia, secara nasional kesembuhan nasional sudah 84,14 persen, lebih tinggi dari dunia sekarang di angka 70,71 persen. Sedangkan, kasus meninggal 3,34 persen, juga masih di atas rata-rata dunia 2,5 persen.

Lonjakan Kasus di Eropa

Pada kesempatan itu, Wiku menjelaskan Satgas Penanganan Covid-19 fokus untuk mengawasi para pelaku perjalanan umrah dan pekerja migran terutama dari Eropa melihat lonjakan kasus yang terjadi di Eropa.

Masih Pandemi, Donor Darah di PMI Klaten Tak Perlu Rapid Test

Wiku Adisasmito mengatakan meski tren kenaikan kasus Covid-19 secara umum di Indonesia masih terkendali, namun dengan peningkatan kasus di Eropa Indonesia harus waspada.

“Kita harus menjaga ketat di perbatasan kita terutama pada pekerja migran yang kembali ke Indonesia dan yang umrah yang sudah akan kembali ke Indonesia. Kita harus menerapkan karantina dan testing dengan baik, dengan swab, agar tidak ada imported case di Indonesia,” kata Wiku.

Selama bisa menjaga karantina dan testing, kata Wiku, Indonesia diharapkan bisa menjaga agar kasusnya tetap tidak melonjak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya