SOLOPOS.COM - Pemakaman jenazah korban Covid-19. (Reuters)

Solopos.com, SOLO -- Seluruh pemerintah kecamatan Kota Solo membentuk Satgas Penanganan Covid-19 supaya pelayanan kepada masyarakat lebih cepat. Satgas kemudian menyiapkan tim untuk pemulasaran jenazah pasien Covid-19.

Pemerintah kecamatan mendatangkan pelatih dari rumah sakit untuk melatih lewat simulasi pemulasaran jenazah. Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani, mengaku meminta pemerintah kecamatan membentuk satgas supaya pelayanan lebih cepat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal itu khususnya untuk pemenuhan kebutuhan logistik warga yang menjalani karantina mandiri dan pemulasaran jenazah pasien Covid-19 yang meninggal di luar fasilitas kesehatan.

Warga Polokarto Sukoharjo Jadi Korban Pengeroyokan Di Halaman Kantor Desa Gentan Bendosari

“Peran Satgas kecamatan sama dengan Satgas Covid-19 tingkat Kota Solo. Selama ini sudah ada satgas kelurahan. Tim Satgas ini akan menangani pemulasaran jenazah dengan protokol pencegahan Covid-19. Wilayah belum ada,” katanya kepada Solopos.com, Selasa (1/12/2020).

Ahyani menjelaskan Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo menyediakan kebutuhan sarana untuk menangani jenazah. Setiap Satgas Kecamatan membentuk tim pemulasaran jenazah dengan jumlah anggota delapan sampai 10 orang.

“Ambulans kami bantu siapkan. Pelatihan bisa saja dengan bantuan BPBD [Badan Penanggulangan Bencana Daerah] dan rumah sakit,” ungkapnya.

1.231 Saksi Dari PDIP Untuk Pilkada Solo 2020 Jalani Rapid Test Rabu, Ini Lokasinya

Camat Jebres, Sulistiarini, menjelaskan sudah membentuk tim pemulasaran jenazah Covid-19 di Kelurahan Jebres, Tegalharjo, Sudiroprajan, dan Gandekan, Kecamatan Jebres, Solo. Pembentukan tim itu sebelum mendapatkan perintah dari Satgas tingkat kota.

Kendala Pada Mental

Namun, tim sukarelawan menghadapi kendala, antara lain belum melakukan simulasi dan mayoritas belum memiliki pengalaman memulasarkan jenazah pasien Covid-19.

“Kendala pada mental sukarelawan karena sebagian besar belum pernah menangani jenazah. Apalagi ini menangani jenazah terkait Covid-19. Mereka masih gamang. Rasa takutnya tinggi. Baru sebatas belajar teori dari petugas Puskesmas,” katanya.

Kecelakaan Timuran Solo Renggut Nyawa Remaja 16 Tahun, Polisi Periksa 4 Orang

Menurut Sulistiarini, pasien Covid-19 yang meninggal di rumah dalam wilayah Kelurahan Jebres beberapa waktu lalu masih ditangani sukarelawan BPBD Solo dan PMI Solo.

Ia meminta simulasi pemulasaran jenazah Covid-19 untuk tim Kecamatan Jebres dengan mendatangkan petugas dari RSUD dr Moewardi Solo.

“Harapannya narasumber pada simulasi merupakan orang yang pernah menangani jenazah Covid-19 supaya lebih meyakinkan. Sehingga mentalitas sukarelawan lebih terbentuk,” paparnya.

KPA Sukoharjo Temukan 71 ODHA, Terbanyak Dari 3 Kecamatan Ini

Ia mengatakan tugas Satgas Penanganan Covid-19 kecamatan berkoordinasi dengan Satgas Jaga Tangga setiap RW untuk penyaluran logistik bagi warga yang karantina mandiri.

Sulistiarini berharap koordinasi melalui satgas tingkat kelurahan bisa memangkas rentang kendali agar tidak terlalu jauh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya