SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Bandung–Aktivis angkatan ’66 mengusulkan almarhum Letnan Jendral (Purn.) Sarwo Edhie Wibowo menjadi pahlawan nasional. Hal itu didasarkan pada kontribusi mertua Presiden SBY itu dalam memberantas PKI di tahun 1966.

Ketua panitia Peringatan 44 tahun Tritura dan Silaturahmi angkatan 1966 Sutopo Troenokromoro mengatakan, andil Sarwo Edhie dalam upaya memberangus G30 S-PKI saat itu sangat besar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Andil beliau dalam Tritura besar sekali,” kata mantan Ketua Komisariat HMI Bandung, saat ditemui di Graha Tirta Siliwangi, Jalan Lombok No 10, Bandung, Minggu (10/1).

Ekspedisi Mudik 2024

Berdasarkan catatan sejarah, Sarwo Edhie saat itu ikut menghadiri rapat umum mahasiswa saat mencetuskan Tritura pada tanggal 10 Maret 1966. Rapat digelar di depan Kampus UI Fakultas Kedokteran di Jalan Salemba. Pangkat Sarwo Edhie sendiri saat itu menjabat sebagai Komandan RPKAD (Resimen Para Komando Angkatan Darat) dengan pangkat kolonel.

Usulan Sarwo Edhie menjadi pahlawan nasional sendiri, diakui Sutopo, sudah terpikir sejak lama. Namun demikian, ia dan juga rekan aktivis lainnya belum membicarakan secara formil kepada sejarawan terkait usulannya itu.

“Secara formil seperti seminar atau sarasehan belum pernah,” katanya, seraya menambahkan dirinya dan juga aktivis lainnya pernah membicarakan usulan itu kepada pakar sejarah Anhar Gongong.

Selain itu, usulan tersebut juga sebagai bentuk mengenang jasa Sarwo Edhie dalam penumpasan Gestapu saat itu. “Supaya kaum muda sekarang tidak melupakan jasa beliau,” tandas Sutopo.

Hadir pula dalam kesempatan itu, Hariman Siregar, Bagir Manan, dan mantan Panglima TNI Endriartono Sutarto.

dtc/fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya