SOLOPOS.COM - Pemilik sapi jumbo, Marmin, 56, saat memberikan comboran untuk sapi jumbonya di kandangnya Dukuh Semaran, Desa Jurug, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali pada Minggu (3/7/2022). Ia mengatakan dua dari tiga sapinya telah laku. (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Warga Dukuh Semaran, Desa Jurug, Kecamatan Mojosongo,  Marmin, memiliki tiga sapi jumbo. Ketiganya memiliki bobot yang super besar. Mulai dari 800 kilogram hingga 900 kilogram.

Marmin mengungkapkan sapi-sapi yang ia jual adalah jenis sapi Peranakan Ongole (PO). Ia mulai memelihara sejak masih bakalan. Dalam sehari, Marmin mengatakan habis uang Rp50.000 untuk memelihara per sapinya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Saat ditanya mengenai resep makanan. Marmin biasanya memberi pakan basah atau comboran. Isiannya yakni bekatul ditambah dengan potongan ketela.

“Saya kasih makan comboran bekatul dan ketela untuk sapi tiap pagi dan sore, kemudian siang itu pakan hijau yang banyak. Lebih banyak yang pakan hijau alami biar sehat. Terus tiap sore [sapi jumbo] saya juga ajak jalan-jalan keliling kampung sama cucu, biar sapi-sapinya enggak stres,” kata dia

Marmin juga mengatakan sapi-sapinya sedari awal belum pernah terkena penyakit mulut dan kuku atau PMK. Ia mengatakan kuncinya sampi jumbo terhindar dari PMK adalah stop tidak berinteraksi dengan membeli sapi dari luar.

Baca juga: Bakul Sapi Minta Penutupan Pasar Hewan Boyolali Tak Diperpanjang Lagi

“Saya juga rutin membersihkan kandang tiap pagi agar [sapi jumbo] terhindar dari PMK,” terang Marmin.

Sementara itu, anak Marmin, Nur Hidayati, mengatakan sapi-sapi jumbo tersebut biasa diajak jalan-jalan setiap sore agar sehat. Dipilih sore hari karena cuaca tidak terlalu panas dan pekerjaan kandang telah selesai.

“Sapi-sapi jumbo begitu kan berbeda dengan sapi biasa. Jadi tiap sore kami ajak jalan-jalan supaya badannya tidak kaku di dalam kandang. Selain itu untuk melenturkan otot dan kaku,” kata dia.

Ketiganya sapi jumbo dijual menjelang Iduladha 2022. Salah satu sapinya laku terjual hampir Rp100 juta, atau sekitar  Rp85 juta. Marmin mengaku sudah berjualan sapi jumbo untuk Iduladha sejak sepuluhan tahun yang lalu.

“Sapi yang namanya Gatotkaca bobotnya 900-an kilogram. Bisa laku ini hingga Rp85 juta, ini laku hingga Jakarta. Kemudian sapi yang namanya Bagong, laku ke Solo, bobotnya 800-an kilogram, laku Rp62,5 juta,” terang dia saat ditemui Solopos.com di kandangnya, Minggu (3/7/2022).

Baca juga: Bakul Sapi Minta Penutupan Pasar Hewan Boyolali Tak Diperpanjang Lagi

Satu sapi jumbo yang belum terjual bernama Semar. Marmin mengungkapkan bobot Semar hampir satu ton. Ia pun membandrol Semar dengan harga Rp80 juta. “Semoga cepat laku, semisal Pak Presiden Jokowi atau Pak Gubernur Ganjar masih membutuhkan sapi ya semoga berminat beli,” kata dia.

Sementara itu, Kepada Desa Jurug Edi Nugroho, mengungkapkan sebelumnya pemerintah desa telah memberikan sosialisasi untuk peternak dan pedagang tentang PMK.

Edi juga meminta kerja sama peternak untuk menjaga kebersihan kandang dengan disinfektan. Selain itu, ia meminta peternak untuk memberikan vitamin untuk sapi-sapi mereka.

“Desa juga bekerja sama dan dibantu Dinas Peternakan dan Perikanan [Disnakkan] dan Puskeswan memberikan vaksin-vaksin untuk sapi di wilayah kami,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya