SOLOPOS.COM - Pedagang musiman kambing kurban. (JIBI/Solopos/ilustrasi/dok)

Solopos.com, SRAGEN — Panitia kurban di Desa Pengkok, Kecamatan Kedawung, Sragen, Jawa Tengah, menyalurkan puluhan ekor kambing keluar desa hingga luar Sragen pada Idul Adha tahun 2021 ini. Hal itu lantaran stok sapi kurban sudah berlimpah mencapai 166 ekor.

Tidak hanya ke sejumlah desa di Soloraya, beberapa desa di Pacitan juga biasa mendapatkan pasokan kambing kurban dari Desa Pengkok. Biasanya, kambing kurban itu dipasok ke desa terpencil yang warganya belum bisa berkurban.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Mereka biasanya mengajukan proposal permohonan bantuan hewan kurban ke kami. Prosesnya sudah dimulai jauh-jauh hari. Begitu H-1, kambing itu dipasok ke sana,” terang Kepala Desa Pengkok, Sugimin, kepada Solopos.com, Rabu (21/7/2021).

Baca juga: Ini Rahasia Warga Desa Pengkok Sragen Mampu Sembelih Ratusan Hewan Kurban dalam 3,5 Jam

Diberitakan, jumlah sapi dan kambing kurban di Desa Pengkok, Kecamatan Kedawung, Sragen, Jawa Tengah, pada momen Hari Raya Idul Adha tahun ini cukup melimpah. Total ada 166 ekor sapi dan 91 ekor kambing yang dikurbankan warga di Pengkok.

“Ke-91 ekor kambing itu sudah dipasok ke luar desa dalam kondisi masih hidup. Ada juga yang dipasok ke luar kabupaten pada H-1 Hari Raya Idul Adha,” jelas Sugimin. Untuk diketahui pada tahun lalu, terdapat 151 ekor sapi dan 111 ekor kambing yang dikurbankan warga Pengkok Sragen.

Warga Ketiban Berkah

Sementara 166 ekor sapi itu disembelih di sekitar 50 lokasi berbeda. Total ada lebih dari 1.000 paket daging sapi kurban yang dibagikan kepada warga. Tidaknya hanya kepada warga Desa Pengkok, warga di luar Desa Pengkok juga ketiban berkah dengan mendapatkan daging kurban.

Baca juga: Superkilat, Warga Desa Pengkok Sragen Bisa Sembelih 151 Sapi dan 111 Kambing dalam 3,5 Jam

Sebagai informasi, Desa Pengkok berpenduduk lebih dari 11.000 jiwa yang terbagi sekitar 3.000 keluarga. Sekitar 70% dari penduduk setempat bekerja sebagai petani. Sebanyak 20% bekerja sebagai pedagang di luar kota, luar Jawa hingga luar negeri.

Mereka yang sukses merantau umumnya masih berusia 25-40 tahun. Sebanyak 10% sisanya bekerja sebagai karyawan swasta, PNS, buruh dan lain-lain. Jika ditotal terdapat lebih dari 2.000 warga Desa Pengkok yang merantau untuk berdagang.

Meski sudah sukses di kampung orang, mereka tidak lupa dengan kampung halaman sendiri. Saat diminta dana untuk membangun jalan, mereka tidak sungkan mengeluarkan dana besar.

Di desa itu berdiri empat gudang perabotan rumah tangga yang siap dikirim ke luar Jawa. Dalam beberapa tahun terakhir, lebih dari lima minimarket berdiri di desa ini. Tak heran untuk urusan berkurban, mereka seakan berlomba-lomba untuk mewujudkan yang terbaik.

Baca juga: Pemdes Krikilan Sragen Bagi-Bagi Sembako untuk Jadup Warga Isoman

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya