SOLOPOS.COM - Perdagangan sapi lokal di Pasar Hewan Tumpang, Malang, Jumat (22/5/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Ari Bowo Sucipto)

Sapi impor terus dilakukan Jawa Tengah, padahal Jawa Timur memperketat keran impor sapi demi kepentingan peternak lokal.

Madiunpos.com, CILACAP — Impor sapi dari Australia terus dilakukan melalui Pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap, Jawa Tengah. Padahal stakeholder bisnis terkait di Jawa Timur bersepakat memperketat impor sapi demi kepentingan peternak lokal.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sikap Jawa Tengah itu tentu membuat peternak sapi lokal ketir-ketir hewan peliharaan mereka tak bisa menjadi andalan keuntungan menjelang Idulfitri 1436 H. Semakin mendekati Lebaran 2015, intensitas sapi bakalan impor asal Australia yang masuk melalui pelabuhan milik PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) sepanjang Juni 2015 terpantau terus meningkat.

Sementara Jateng dijadikan pintu masuk sapi impor asal Australia, Jatim justru memperketat kedatangan hewan dan daging ternak dari luar wilayahnya. Pasalnya, provinsi tersebut dinilai sudah cukup mampu swasembada daging.

Kepala Humas Pelindo III Edi Priyanto menjelaskan selama Ramadan 2015 tidak terjadi peningkatan signifikan terhadap aktivitas sandar dan bongkar kapal bermuatan sapi di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Di sisi lain, anggota Komisi D DPRD Jatim Pranaya Yudha mendesak pemprov agar tidak mengizinkan Pelabuhan Tanjung Perak dijadikan pintu masuk bagi komoditas pangan yang sudah surplus di Jatim, termasuk untuk daging dan sapi hidup.

“Sebab Jatim sudah cukup mampu menjadi lumbung pangan nasional. Untuk sapi potong, ada beberapa daerah yang sudah bisa swasembada, yaitu di Situbondo, Malang, dan Surabaya,” jelasnya.

Pemprov Jatim sendiri kian memperketat masuknya hewan dan daging ternak dari luar wilayahnya menyusul temuan peredaran daging babi yang diklaim sebagai daging sapi di provinsi tersebut pada bulan puasa ini.

Bagaimanapun, Gubernur Jatim Soekarwo memastikan daging ‘oplosan’ tersebut bukan berasal dari importir, tapi dari pemasok lokal yang diduga berasal dari Lampung. “Kalau dari importir pasti bisa dideteksi karena mereka memiliki izin dan didata.”

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya