SOLOPOS.COM - Wakil Presiden Kusuf Kalla meresmikan menara baru Masjid Jami' Pondok Gontor di Ponorogo, Kamis (3/10/2019). (Madiunpos.com-Abdul Jalil)

Solopos.com, PONOROGO — Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo, Jawa Timur, menyampaikan penyebab adanya penganiayaan hingga merenggut nyawa satu orang santrinya. Penganiayaan itu bermula dari kegiatan perkemahan yang diikuti para santri.

Juru Bicara Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo, Noor Syahid, mengatakan peristiwa penganiayaan itu bermula saat korban berinisial AM mengikuti kegiatan perkemahan Kamis Jumat (Perkajum) yang digelar di Tamansari, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo. Waktu kegiatan itu, santri asal Palembang iu dipercaya sebagai ketua pelaksana Perkajum.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sedangkan santri yang mengikuti kegiatan Perkajum itu sekitar 300 sampai 500 orang.

Setelah kegiatan perkemahan itu rampung, mereka bertugas untuk mengumpulkan barang pinjaman yang digunakan untuk berkemah pada hari Kamis dan Jumat itu. Petugas bakal mengecek apakah ada barang yang hilan atau tidak dikembalikan oleh santri.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Polisi Kantongi Identitas 2 Pelaku Penganiayaan di Pondok Gontor Ponorogo

”Nah, pada hari  Senin itu dilakukan pemeriksaan apakah ada yang hilang, rusak, tertinggal, atau dicuri orang,” ucapnya, Senin (5/9/2022).

Saat dicek, ternyata ada beberapa barang yang tidak kembali dan koordinator Pramuka menanyakan kepada korban dan rekan-rekannya. Namun, korban mengaku tidak mengetahuinya. Jawaban itu diduga memancing pelaku untuk melakukan kekerasan.

”Karena sebagai ketua harus bertanggung jawab penuh atas barang yang dipinjam,” kata dia.

Noor menyampaikan sebenarnya tidak ada masalah apa pun ketika penyelesaian kasus tersebut di lingkup internal Pondok Gontor. Pihak Pondok Gontor juga menyanggupi untuk menjembatani pelaku dengan keluarga korban.

Baca Juga: Ada Perjanjian! Alasan Pondok Gontor Tak Laporkan Pelaku Penganiayaan ke Polisi

”Tapi ini kan butuh waktu, ibu korban tidak sabar menunggu dan ketepatan ada Hotman Paris Tour di Palembang,” ungkapnya.

Dia menuturkan peristiwa penganiayaan itu tidak dilaporkan ke pihak berwajib. Hal ini dilakukan karena sebelum masuk Pondok Gontor, orang tua santri sudah menandatangani perjanjian sebelum menyerahkan anak ke pondok tersebut.

”Ada poin-poin kesanggupan, salah satunya tidak lapor polisi,” katanya.

Namun, setelah kasus ini mencuat karena ibu korban mengadukan kasus penganiayaan ini ke pengacara kondang Hotman Paris. Kasus ini pun viral. Setelah itu, Pondok Gontor baru melaporkan peristiwa penganiayaan yang menyebabkan satu orang meninggal ke Polres Ponorogo pada Senin (5/9/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya