SOLOPOS.COM - Santri berjalan menuju asrama di kompleks Pondok Modern Darussalam Gontor Pusat, Mlarak, Ponorogo, Rabu (18/5/2016). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Solopos.com, PONOROGO — Satreskrim Polres Ponorogo memeriksa tujuh orang saksi terkait kasus penganiayaan santri di Pondok Modern Darussalam Gontor 1, Senin (5/9/2022). Dalam peristiwa penganiayaan itu, satu orang santri bernama Albar Mahdi meninggal dunia.

Kapolres Ponorogo, AKBP Catur Cahyono Wibowo, mengatakan tujuh orang saksi yang diperiksa dalam peristiwa penganiayaan ini adalah dua orang santri, dua dokter, dua ustaz, dan satu staf pengajar di Pondok Gontor.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ada tujuh orang saksi yang dipanggil [diperiksa] ke Mapolres,” jelas dia kepada wartawan, Senin.

Tujuh orang tersebut diperiksa tim Satreskrim Polres Ponorogo karena mereka yang berkaitan langsung dengan korban.

Baca Juga: Polres Ponorogo Selidiki Kasus Santri Pondok Gontor yang Meninggal Dianiaya

Catur menyampaikan motif penganiayaan itu dipicu adanya kesalahpahaman. Meskipun demikian, pihak kepolisian memilih tidak banyak berkomentar terkait motif penganiayaan itu lantaran saat ini masih dalam proses pendalaman kasus. Saat ini saksi-saksi tersebut masih dalam proses pemeriksaan.

‘’Yang pasti kita dalami lagi karena butuh waktu, kepastiannya akan kita sampaikan,’’ ungkapnya.

Selain itu, Catur menyebut pelaku penganiyaan itu dari kalangan santri juga. Namun, sampai saat ini belum ditetapkan sebagai tersangka karena masih proses pemeriksaan. Jumlah pelakunya pun juga belum diketahui.

Baca Juga: Santri Gontor Meninggal Dianiaya, Pelaku Langsung Dikeluarkan dari Pondok

Meskipun begitu, Catur juga menyebut ada temuan korban yang lain. Ada dua korban lainnya yang sedang menjalani proses perawatan. Sehingga, total ada tiga korban dalam kasus penganiayaan tersebut.

‘’Kita lakukan proses penyelidikan dulu,’’ ucapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kasus penganiayaan santri di Pondok Gontor ini terungkat setelah orang tua santri bernama Soimah mengadu ke pengacara kondang Hotman Paris. Ibu santri itu menyebut anaknya meninggal dunia dalam kondisi tidak wajar. Anaknya yang bernama Albar Mahdi meninggal dunia karena dianiaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya