SOLOPOS.COM - Kades Ponggok, Junaedi Mulyono (Solopos/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN -- Kepala Desa atau Kades Ponggok, Juanedi Mulyono, santer diisukan maju di Pilkada Klaten 2020, dalam sepekan terakhir. Kabar tersebut santer beredar di media sosial (medsos).

Bukannya bersemangat atas dukungan dari para netizen tersebut, Kades Ponggok tersebut justru menanggapinya dengan kalem.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, isu Kades Ponggok maju ke gelanggang Pilkada Klaten 2020 santer disinggung beberapa warganet dalam satu pekan terakhir. Meski santer disebut-sebut warganet, belum diketahui secara pasti apakah Junaedi Mulyono akan maju sebagai calon bupati (cabup) atau calon wakil bupati (cawabup).

Ini Hasil Tes Swab Empat Pedagang Pasar Wonogiri Kontak Erat Ustaz Positif Covid-19

"Informasi itu tidak benar. Itu hoaks. Saya menilai itu hanya orang iseng di medsos," kata Junaedi Mulyono, saat ditemui Solopos.com di Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Senin (20/7/2020).

Disinggung tentang kesiapannya jika dilirik partai politik (parpol) di Klaten untuk maju sebagai cabup atau pun cawabup, Junaedi Mulyono enggan menanggapi lebih lanjut.

Bioksop di China Mulai Buka Hari Ini, Makan dan Minum di Bioskop Dilarang

Kades Ponggok Pilih No Comment Dulu

Begitu juga saat disinggung tentang kriteria cabup dan cawabup di Pilkada 2020, Junaedi Mulyono memilih pelit berbicara. "Saya no comment terlebih dahulu soal itu," kata dia.

Sebagaimana diketahui, Junaedi Mulyono merupakan kades tiga periode di Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Klaten. Saat ini, Junaedi Mulyono bertekad mengembangkan Desa Ponggok di berbagai bidang.

Pengembangan itu terutama terkait peningkatan sarana dan prasarana (sarpras) Umbul Ponggok dan beberapa objek wisata lainnya di desa setempat. "Saat ini Umbul Ponggok masih ditutup sementara karena ada Covid-19. Di tahun ini, kami ingin mengembangkan Umbul Besuki," ujar dia.

Dirawat di RS, Korban Pengeroyokan Kader PDIP di Solo Merasa Mual & Pusing

Kades Ponggok itu banyak dipuji lantaran bisa mengembangkan wisata Umbul Ponggok menjadi terkenal. Dia juga sempat terseret kasus dugaan korupsi tahun lalu, meski akhirnya terlepas dari jeratan hukum.

Pandemi ini menjadi saat yang berat bagi pengelola objek wisata di Klaten, termasuk Umbul Ponggok. Pandemi Covid-19 telah mematikan sembilan dari 12 usaha yang dimiliki Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Tirta Mandiri Ponggok.

Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com, hanya tiga dari 12 unit usaha yang masih bertahan di Ponggok. Unit usaha yang masih berjalan di antaranya toko desa dan simpan pinjam, sedangkan unit usaha lainnya mandek sementara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya