SOLOPOS.COM - Bupati Boyolali, M. Said Hidayat, didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali, Darmanto, saat diwawancara wartawan di Museum R. Hamong Wardoyo, Kamis (10/11/2022). Ia mengatakan sanksi untuk guru menunggu evaluasi. (Solopos.com/Ni’matul Faizah).

Solopos.com, BOYOLALI – Sanksi atas kasus guru tampar murid di SMPN 1 Sawit Boyolali yang terjadi pada Selasa (1/11/2022) seolah menggantung.

Beberapa waktu lalu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali, Darmanto, mengatakan dirinya masih menunggu perintah dari Bupati Boyolali, M. Said Hidayat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Setali tiga uang, Bupati Said juga mengatakan dirinya masih menunggu perkembangan setelah ada evaluasi kepada guru yang saat ini dipantau olehnya.

“Kami sudah sampaikan melalui Pak Kepala Dinas [Darmanto], agar guru tetap berada di situ [sekolah] dulu menyelesaikan apa yang menjadi tanggung jawab dan tugasnya atas kejadian itu. Kan masih juga mengikuti kegiatan ulangan semester dan sebagainya,” ujarnya saat ditanya Solopos.com di Museum R. Hamong Wardoyo, Kamis (10/11/2022).

Bupati juga telah meminta kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali, Darmanto, untuk melakukan mediasi dan komunikasi terkait kasus tersebut.

Selanjutnya, Said berpesan agar kejadian tersebut menjadi pembelajaran dan jangan sampai terulang kembali. Ia juga meminta para guru untuk belajar meredam emosi semarah apapun terhadap anak didik.

Baca juga: Kasus Guru Tampar Murid di Boyolali, Pelaku dan Korban Perlu Pendampingan

“Tentunya kepada para peserta didik agar saling menghargai dan menghormati. Murid harus tetap memiliki rasa hormat kepada guru, tetapi guru tidak boleh melampiaskan amarahnya dengan cara yang tidak tepat,” tegasnya.

Saat ditanya mengenai sampai kapan evaluasi untuk guru, Said menjawab akan melihat perkembangan dari hasil evaluasi. Setelah itu, akan diputuskan sanksi apa terkait guru tersebut.

Walau begitu, Said mengatakan sebenarnya guru telah mendapatkan sanksi sosial akibat perbuatannya.

Selanjutnya, ia berpesan kepada guru dan murid untuk tetap menjalankan kegiatan belajar mengajar (KBM) yang kondusif tanpa perisakan dan saling menghormati dan menghargai murid dengan guru.

“Apa pun itu beliau adalah guru. Sampai jadi bupati karena guru, sampai jadi kepala dinas karena guru. Walaupun sekarang mengurusi guru, dulu Pak Darmanto [Kadisdikbud Boyolali] juga murid. Hari ini saya jadi bupati, saya tetap hormat kepada pendidik dan guru,” kata dia.

Baca juga: Kasus Guru Tampar Murid di Boyolali, Disdikbud: Sanksi untuk Guru Tunggu Bupati

Said menegaskan rasa untuk terus menghormati guru tersebut harus ditanamkan kepada anak-anak di sekolah.

“Jadi sekolah ramah anak, sekolah taman, dan sebagainya itu kita wujudkan dengan menjaga ketentraman hati dan pikiran. Sehingga, proses belajar mengajar akan hadir nilai-nilai kesantunan, sopan santun, saling menghormati satu sama lain, apalagi terhadap para guru,” kata dia.

Sebelumnya Kepala Disdikbud Boyolali, Darmanto, saat dikonfirmasi mengenai sanksi kepada guru tersebut mengatakan pihaknya juga menunggu keputusan bupati.

Kasus tersebut bermula dari video viral seorang guru perempuan SMPN 1 Sawit, RH (sebelumnya tulis RS) menampar murid laki-laki kelas VIII, A, di salah satu ruang kelas.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali menjelaskan penyebab kejadian viral guru menampar murid di SMPN 1 Sawit Boyolali berawal dari es teh yang tumpah di kelas pada Selasa (1/11/2022).

Baca juga: Kronologi Guru Tampar Murid di SMP Boyolali, Berawal dari Es Teh Tumpah

Kepala Disdikbud Boyolali, Darmanto, dalam berita sebelumnya mengatakan berdasarkan laporan sementara yang ia terima, kronologi kejadian viral tersebut berawal saat istirahat dan ada siswa yang membeli es teh dalam plastik akan tetapi tidak ditali.

Kemudian, es teh dalam plastik tersebut dimasukkan ke dalam kantong tas dan diletakkan di meja kemudian tersenggol atau dipindah temannya sehingga tumpah.

“Ternyata sebabnya gur [hanya] es teh utah [tumpah] itu tho,” ungkapnya kepada wartawan di kantornya, Kamis (3/11/2022).

Kemudian, es teh yang tumpah tersebut dibersihkan sang anak dengan sapu akan tetapi menciprat kemana-mana. “Terus terjadi di situ, seperti apa saya enggak ngerti kok tiba-tiba guru marah,” jelasnya.

Baca juga: Setelah Guru Tampar Murid, SMPN 1 Sawit Boyolali Deklarasi Sekolah Ramah Anak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya