SOLOPOS.COM - Pelanggar yang terjaring razia masker membersihkan sungai Thoklo Jl. Saharjo, Kelurahan Keprabon, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jumat (11/9/2020). (Solopos-Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO -- Jumlah pelanggar protokol kesehatan yang terjaring Tim Cipta Kondisi Kota Solo mulai turun. Hal ini diklaim salah satunya karena adanya sanksi sosial membersihkan anak sungai dan selokan.

Kepala Satpol PP Kota Solo, Arif Darmawan, menjelaskan jumlah pelanggar protokol kesehatan dari kalangan pengguna jalan yang terjaring razia turun. Jumlah pelanggar protokol kesehatan yang terjaring selama 18 hari di September lalu sebanyak 956 orang. Sementara per awal Oktober hingga Kamis (8/10/2020) jumlah warga yang terjaring razia 195 orang .

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Terjadi perubahan perilaku masyarakat dengan adanya sanksi sosial karena warga memakai masker ketika melintasi jalan protokol di Kota Solo. Tapi kalau belanja ke warung tetangga maskernya masih ditinggal. Dorongan masyarakat memakai masker lebih karena takut sanksi,” katanya, Kamis (8/10/2020).

Dia menjelaskan kurangnya kesadaran masyarakat mematuhi protokol kesehatan untuk menjaga diri dan orang lain di sekitar menjadi tantangan Satpol PP Kota Solo. Kesadaran yang rendah dan tambahan jumlah pasien positif Covid-19 dari klaster keluarga mendorong Satpol PP mengintensifkan razia di perkampungan .

“Kami meminta Satlinmas memetakan wilayah yang warganya kerap melanggar protokol kesehatan. Tim gabungan datang untuk menegakkan sanksi. Kami sudah datang ke sejumlah pasar tradisional dan wilayah Kelurahan Karangasem,” paparnya.

Lebih jauh ia menjelaskan anggota Linmas merupakan bagian Satgas Jaga Tangga setiap RW yang berperan mendeteksi dini. Mereka juga ikut mengedukasi masyarakat soal protokol kesehatan. Linmas melaporkan wilayah yang warganya tidak patuh protokol kesehatan kepada Satpol PP Kota Solo untuk ditindaklanjuti.

Sementara itu, rendahnya kesadaran menjalankan protokol kesehatan Covid-19 tercermin dalam hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Solo. BPS melakukan survei kepada 609 responden dengan metode non probability sampling pada Juli 2020.

Hasilnya, 5 dari 10 responden tidak pernah mencuci tangan dengan sabun selama 20 detik, hanya 3 dari 10 responden sering/selalu menggunakan masker terutama ketika beraktivitas di luar rumah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya