SOLOPOS.COM - Keroncong Wayang Gendut (Congwayndut)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pandemi Covid-19 tak menghalangi Sanggar Seni Congwayndut (Keroncong Wayang Gendut) untuk tetap berkarya. Melalui kegiatan workshop Apliklasi Pementasan, sanggar ini siap meregenerasi seniman sejak dini.

Workshop bertajuk, Menelisik Intelektualitas Nenek Moyang Melalui Seni Budaya, digelar selama lima hari mulai Selasa-Sabtu (27-31 Oktober 2020). Kegiatan dengan peserta 60 siswa SD, SMP, dan SMA di Karanganyar ini didanai sepenuhnya oleh Kemendikbud.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Melalui siswa SD, SMP, dan SMA yang menjadi peserta workshop, diharapkan memunculkan bakat baru. Serta memicu minat generasi muda untuk mencintai wayang dan keroncong.

“Kegiatan ini dilatar belakangi oleh keprihatian kami atas lemahnya kepedulian generasi muda terhadap seni pertunjukan khususnya wayang kulit dan keroncong. Terlebih lagi di situasi pandemi yang membuat banyak kegiatan kesenian terhenti. Sehingga terasa makin jauh dengan masyarakat,” ungkap Creator Sanggar Congwayndut Dwi Suryanto.

Digarap Singkat, “Thank You 3000” Tembus Nominasi AMI Awards 2020

Kemasan acara yang digelar Sanggar Congwayndut berbentuk talkshow dan workshop dengan hasil akhir karya yang dapat dipentaskan. Mengawali kegiatan di hari pertama, ada talkshow dengan narasumber seniman keroncong Endah Laras, seniman wayang urban Nanang HP, dan perwakilan Dirjen Kebudayaan Kemendikbud.

“Kami mengadakan kegiatan interaktif untuk para siswa di Karanganyar yang mulai jenuh belajar di rumah. Setelah di hari pertama mengikuti talkshow, pada hari kedua hingga keempat, kami ajak peserta mengikuti workshop sesuai minat dan bakatnya masing-masing,” jelas Ketua Pelaksana Muhammad Subhan.

Libur Panjang, Pengunjung Grojogan Sewu Karanganyar Bakal Dites Covid-19

Tayang di Youtube

Workshop Sanggar Congwayndut menghadirkan mentor beberapa seniman berkompeten di bidangnya. Workshop Bermain Bayang-Bayang dengan mentor Ki CahyoKuntadi, Membuat Wayang bersama Bibit Jrambang.

Kemudian Musik Keroncong bersama Saptoharyono, Musik Perkusi bersama Joko Porong, dan Lagu Dolanan bersama Max Baihaqi. Selanjutnya Teater diampu Nanang HP, Menari Bersama Bagus Supriyono, dan Konten Kreatif bersama Topik Sudirman.

Pemkab Boyolali Gelar Simulasi Hajatan, Bisa Jadi Panduan Untuk Warga

“Setelah mengikuti rangkaian workshop, di hari kelima peserta ditantang untuk mementaskan secara langsung kemampuan yang diperolehnya. Bahkan pentas tersebut ditayangkan secara live di channel Youtube Congwayndut Official pada Sabtu, 31 Oktober 2020 pukul 19.30 WIB,” kata Subhan.

Narasi cerita pada pertunjukan ini, murni dibuat oleh para siswa dan diaplikasikan dalam panggung pentas yang dikolaborasikan dengan Congwayndut. Demi keselamatan Bersama, penerapan protokol kesehatan dilakukan sepanjang acara.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya