Samsung menarik sebanyak 2,5 juta unit Galaxy Note 7 untuk menghindari lebih banyak insiden ledakan.
Solopos.com, SEOUL – Vendor ponsel Korea Selatan (Korsel) Samsung akhirnya menjawab polemik yang terjadi pada perangkat Galaxy Note 7. Perangkat flagship Samsung ini belakangan menghebohkan lantaran sejumlah kasus overheating hingga meledak.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Samsung menarik sebanyak 2,5 juta unit Galaxy Note 7 untuk menghindari lebih banyak insiden ledakan. Dalam sebuah dokumen yang dikirimkannya ke Agensi Korea untuk Teknologi dan Standar, Samsung memberikan alasan mengapa baterai Note 7 berpotensi besar terbakar.
Menurut laporan PhoneArena, Kamis (15/9/2016), ada sebuah kesalahan isolasi kecil namun sangat bermasalah ketika sel baterai dibungkus sehingga menyebabkan tekanan pada piriangan terisolasi di dalamnya. Ini membuat kutub negatif dan positif menjadi satu beberapa kali sehingga menyebabkan konsleting.
Konsleting menyebabkan panas keluar dari ponsel dan menyebabkan ledakan. Untuk itu, Samsung berjanji untuk menyelesaikan masalah tersebut.
“Bahkan sebelum kami mendapatkan hasil investigasi akhir, kami berencana untuk membuat dan mencari cara terbaik untuk mengurus pelanggan kami. Saat ini, kami menyelidiki masalah baterai dan bekerjasama dengan beberapa perusahaan,” demikian pernyataan Samsung.
Kerjasama itu menyebabkan Samsung harus menghentikan pasokan baterai dari anak perusahaannya sendiri, Samsung SDI. Mereka telah menunjuk ATL sebagai pemasok utama Note 7.