SOLOPOS.COM - Ilustrasi virus Covid-19 varian Omicron. (Freepik)

Solopos.com, SRAGEN — Lima dari sembilan pasien Covid-19 asal Kecamatan Gemolong, Sragen, diambil sampelnya untuk mengetahui jenis varian yang menyerang. Apakah Omicron, Delta atau varian biasa. Sampel tersebut dikirim Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen ke Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) di Jakarta.

Kepala Dinkes Sragen dr. Hargiyanto mengatakan sampel diambil pada Selasa (25/1/2022). Dari sembilan orang positif Covid-19 itu Dinkes melakukan tracing dan testing terhadap 149 orang. Dari 149 orang itu, 109 di antaranya dites menggunakan swab polymerase chain reaction (PCR) dan 40 lainnya dites menggunakan antigen. Orang yang dites antigen itu hasilnya negatif semua.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Untuk hasil tes PCR masih menunggu nanti sore. Kami memeriksa warga di wilayah Gemolong yang berbatasan dengan Tanon. Saat testing itu sebenarnya banyak warga yang enggan untuk dites. Dengan pendekatan akhirnya mereka mau,” ujarnya, Rabu (26/1/2022).

Baca Juga: Sekeluarga 9 Orang di Gemolong Sragen Positif Covid-19, Ini Faktanya

Kasus Covid-19 di Gemolong itu berawal saat ada keluarga dari Bekasi datang dan menginap di rumah warga setempat pada 14-15 Januari 2022. Pada 19 Januari 2022, ada salah satu anggota keluarga yang rumahnya ketempatan tamu dari Bekasi itu bergejala Covid-19.

“Pada 21 Januari 2022 periksa ke rumah sakit kemudian di tes PCR dan positif, lalu mondok di RS. Pada keesokan harinya, saya ambil enam anggota keluarga lainnya untuk dites PCR dan hasilnya positif. Satu keluarga itu tujuh orang anggota. Sekarang ada satu orang lagi yang mondok di rumah sakit,” ujar Hargiyanto.

Pasien Covid-19 yang mondok di RS ada empat orang, yakni dua orang dari satu keluarga di Gemolong, satu orang lain di Gemolong, dan satu orang di Sambirejo. Keempat pasien itu dirawat di tiga RS, yakni RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen, RSUD dr. Soeratno Gemolomg, dan RS di Solo.

Baca Juga: Puncak Omicron Diprediksi Maret, Bupati Sragen: Tak Perlu Gaduh

“Sekarang yang tidak bergejala ada lima orang isolasi terpusat di Technopark. Jadi di Technopark itu ada enam orang karena sebelumnya ada warga Desa Kedungupit yang sudah tinggal di sana dan sekarang hampir pulang,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya