SOLOPOS.COM - Pelayat menyalatkan jenazah TKI asal Jumantono, Karanganyar, di teras rumah duka, Kamis (1/4/2021) malam. (Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Jenazah tenaga kerja Indonesia atau TKI asal Dukuh Bakaran, Desa Sukosari, Kecamatan Jumantono, Karanganyar, Supriyono, 40, sampai rumah duka pada Kamis (1/4/2021) pukul 20.50 WIB.

Sebelumnya, jasad TKI tersebut ditemukan mengambang di Perairan Karimun, Batam, Kepulauan Riau, pada Senin (29/3/2021). Supriyono diduga menjadi korban kecelakaan saat menumpang speedboat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Desa Sukosari, Sulardi, menuturkan jenazah Supriyono dipulangkan menggunakan pesawat dan diberangkatkan dari bandara udara di Batam pada Kamis pagi.

Baca Juga: Banjir Meluap Ke Jalan Jatiroto Wonogiri, Mobil Berisi 3 Orang Terseret Arus

Jenazah TKI asal Karanganyar itu sempat transit di Bandara Soekarno Hatta Jakarta. Setelah itu, kata Sulardi, pemulangan jenazah dilanjutkan ke Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) Kulonprogo.

"Kemungkinan dari [Kabupaten] Karimun ke Batam diangkut menggunakan kapal. Yang jelas pagi tadi berangkat dari Batam, transit di Jakarta. Lalu lanjut ke Bandara Kulonprogo. Dari Kulonprogo perjalanan darat sekitar 2,5 jam. Tiba di rumah duka pukul 20.50 WIB," ujar Sulardi kepada wartawan, Kamis.

Tanpa Membuka Peti

Peti berisi jenazah Supriyono diangkut mobil ambulans dari Bandara YIA Kulonprogo ke rumah duka. Sejumlah pelayat yang sudah berada di rumah duka menyalatkan jenazah tanpa membuka peti.

Baca Juga: FKKD Sragen Soroti Hilangnya Passing Grade Pada Uji Kompetensi Pengisian Perdes

Salat jenazah dilaksanakan di teras rumah. Jenazah TKI asal Karanganyar itu kemudian dimasukkan ke dalam peti jenazah berwarna cokelat. Peti jenazah terbungkus plastik berwarna bening.

Jenazah Supriyono dibawa ke tempat permakaman umum setempat setelah rampung disalatkan. TPU berjarak sekitar 500 meter dari rumah duka. Seperti diberitakan sebelumnya, Supriyono diduga menjadi salah satu korban kecelakaan speedboat di Perairan Pangke, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau.

Jenazah Supriyono ditemukan pada Senin (29/3/2021). Tidak lama setelah itu identitasnya terkonfirmasi. Proses pemulangan jenazah Supriyono membutuhkan waktu beberapa hari.

Baca Juga: Tutup Selama Pandemi, Museum Sangiran Sragen Buka Lagi Mulai 10 April

Bahkan, informasi kepulangan jenazah TKI asal Jumantono, Karanganyar, ke rumah duka sempat diperkirakan sampai pada Selasa (30/3/2021) malam. Kemudian, informasi tersebut berubah karena satu dan lain hal.

Kelengkapan Administrasi

Kapolsek Jumantono, Iptu Darsito, mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Muchammad Syafi Maulla, menyampaikan kepastian pemulangan jenazah menunggu kelengkapan administrasi.

"Yang membuat lama itu untuk kelengkapan surat-surat. Tentunya berkaitan dengan jam penerbangan pesawat," tuturnya saat dihubungi Solopos.com, Kamis.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Sukoharjo: Baru 11.115 Orang Disuntik Dosis Kedua

Supriyono yang berasal dari Jumantono, Karanganyar, semasa hidup bekerja sebagai TKI di Malaysia. Menurut keterangan kerabat, Triyono, 30, Supriyono bekerja di Malaysia sejak tahun 2000. Triyono menyebut kakaknya itu beberapa kali pulang ke Indonesia.

Kali terakhir, Triyono mengantarkan kakaknya itu ke bandara YIA sekitar dua atau tiga pekan lalu. Sayangnya, Triyono tidak dapat memastikan kakaknya pergi menumpang pesawat dengan tujuan mana. Hingga akhirnya kabar duka sampai ke telinganya.

Kabar menyebutkan kakaknya ditemukan meninggal dalam kondisi mengapung di Perairan Karimun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya