SOLOPOS.COM - Tumpukan sampah perkantoran disetorkan organisasi perangkat daerah (OPD) di Halaman Gedung Setda Sukoharjo, Jumat (18/2/2022). (Solopos-R Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO — Para aparatur sipil negara (ASN) di Pemkab Sukoharjo didorong untuk memilah sampah anorganik yang bisa didaur ulang. Sampah perkantoran itu memiliki nilai tambah jika ditukarkan di bank sampah yang dikelola Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo.

Pantauan Solopos.com, Jumat (18/2/2022), sejumlah pegawai negeri sipil (PNS) hilir mudik di Halaman Gedung Setda Sukoharjo membawa kardus berisi sampah kertas, botol bekas air mineral, hingga galon bekas air minum. Sampah perkantoran itu lantas ditimbang untuk menentukan beratnya. Kemudian, petugas DLH Sukoharjo mencatat berat sampah dalam buku bank sampah masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala DLH Sukoharjo, Agus Suprapto, mengatakan gerakan memilah sampah perkantoran bagi para ASN dalam rangka peringatan Hari Peduli Sampah Nasional. Hal ini dilakukan guna mengurangi timbunan sampah perkantoran di setiap OPD. “Kami mendorong agar para PNS melakukan pemilahan sampah anorganik terutama perkantoran untuk ditukarkan di bank sampah. Ada nilai tambahnya karena sampah perkantoran bisa didaur ulang,” kata dia, saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat.

Baca juga: Wong Sukoharjo, Yuk Pilah Sampah dari Rumah!

Menurut Agus, sampah perkantoran didominasi kertas, kardus hingga botol bekas air mineral. Selama ini, sampah itu kerap menumpuk di masing-masing kantor. Padahal, sampah perkantoran memiliki nilai ekonomi karena bisa didaur ulang.

Tabungan Bank Sampah

Setiap OPD memiliki buku tabungan bank sampah yang berisi jumlah sampah yang disetorkan ke bank sampah. “Kegiatan ini bakal dilakukan secara rutin. Paling tidak setiap triwulan. Nanti, setiap OPD bisa mengambil uang tabungan bank sampah pada akhir tahun,” ujar dia.

Pemerintah terus mendorong gerakan memilah sampah terutama plastik dari rumah guna menekan volume sampah yang relatif tinggi di Sukoharjo. Volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) Mojorejo, Kecamatan Bendosari, sekitar 140 ton-150 ton per hari.

Baca juga: Duh! Volume Sampah Masuk ke TPA Mojorejo Sukoharjo Naik 30 Ton per Hari

Gerakan memilah sampah dari rumah bermanfaat bagi lingkungan di tengah badai pandemi Covid-19. Masyarakat bisa memisahkan sampah organik dan anorganik di rumahnya masing-masing. “Gerakan memilah sampah dinilai solusi paling efektif guna mengurangi volume sampah. Masyarakat cukup memilah sampah di rumahnya masing-masing dan menyetor ke bank sampah,” ujar dia.

Seorang ASN di Pemkab Sukoharjo, Fajar, mengatakan banyak kertas tak terpakai yang menumpuk di ruang kantor. Dia lantas memasukkan kertas-kertas itu ke dalam kardus yang disetorkan ke bank sampah. Kondisi ruangan kantor tak lagi dipenuhi sampah perkantoran yang membuat tak sedap dipandang mata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya