SOLOPOS.COM - Pengurus kelenteng mencuci dan membersihkan patung-patung dewa-dewi di Kelenteng Tien Kok Sie, Pasar Gede, Solo, Minggu (31/1/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Umat Tridarma Kota Solo mulai membersihkan tempat ibadah jelang Tahun Baru Imlek, Minggu (31/1/2021). Ritual Tahun Baru Imlek dilakukan secara terbatas mengingat situasi pandemi Covid-19.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, warga memandikan rumpang atau patung dewa-dewi dengan kembang tujuh rupa di Kelenteng Tien Kok Sie Jl RE Martadinata No 12, Solo sejak pukul 09.00 WIB. Aktivitas menjamasi atau memandikan kimsin juga dilakukan umat di Tempat Ibadah Tri Darma (TITD) Poo An Kiong Jl Yos Sudarso No 122, Solo.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Ketua Yayasan Kelenteng Tien Kok Sie, Sumantri Dana Waluya, menjelaskan keturunan Tionghoa memiliki tradisi membersihkan rumah dan tempat ibadah jelang Tahun Baru Imlek. Umat Tien Kok Sie berdoa memohon petunjuk sebelum membersihkan para suci.

Baca Juga: Pemkab Sukoharjo Bangun 3 Jembatan Tahun Ini, Anggarannya Rp18 Miliar

“Kami turunkan 17 para suci untuk dibersihkan dengan air bertabur bunga tujuh rupa. Setelah selesai kami kembalikan ke tempat semula. Ada upacara lagi maksudnya berkenan atau tidak dengan tata letaknya karena mungkin ada pergeseran dari semula,” katanya mengenai persiapan menyambut Tahun Baru Imlek di Solo.

Ia menjelaskan hampir semua rangkaian peringatan Tahun Baru Imlek ditiadakan namun perwakilan pengurus melakukan ritual terbatas pada Kamis (11/2/2021) malam hingga Jumat (12/2/2021) sore. Para pengurus mewakili ratusan umat yang hadir setiap tahun.

Berdoa Untuk Umat

“Kami tiadakan kegiatan yang sifatnya mengumpulkan massa, takutnya ada klaster baru [Covid-19]. Perwakilan pengurus berdoa untuk umat,” ungkapnya.

Baca Juga: Pulang Dari Sawah, Petani Nguntoronadi Wonogiri Meninggal Tertimpa Pohon

Ia menjelaskan Tahun Baru Imlek di Solo identik dengan pusat budaya yang dirayakan semua kalangan. Namun, ia meminta masyarakat menerapkan protokol kesehatan dan berdoa agar wabah Covid-19 segera mereda.

Ketua Pengurus TTID Poo Aan Kiong, Maryono Honggowiyono, menjelaskan setiap tahun tidak ada perayaan khusus, hanya ritual umat dalam ruang dan bersilaturahmi. Pengurus membatasi umat yang terlibat dalam rangkaian ritual Tahun Baru Imlek dengan menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga: Positif Covid-19 Kota Solo Tambah 3.441 Kasus Dalam Sebulan, 135 Orang Meninggal

Menurutnya, ritual Pao Oen atau doa keselamatan yang biasanya dilakukan siraman ditiadakan. Sebagai gantinya umat boleh datang mengambil bungkusan air untuk dibawa pulang. Aktivitas fang shen atau melepas makhluk hidup dilakukan di Desa Cokro, Kecamatan Tulung, Klaten.

“Melihat pandemi ini makna Imlek harusnya bisa lebih bermawas diri. Semua jaga jarak, mau bertemu orang takut menularkan atau tertular. Mawas diri betapa berharga nilai kerukunan persatuan itu,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya