SOLOPOS.COM - Puluhan karyawan PDS Group berfoto di depan kantornya seraya menunjukkan kesiapan gajinya dipotong 10% pada Juli ini, Senin (26/7/2021). (Istimewa/Budiono Rahmadi)

Solopos.com, SRAGEN — Sekitar 60 karyawan perusahaan di Sragen, PT Putra Dadi Sejahtera (PDS) Group, merelakan gaji mereka dipotong 10% untuk membantu warga terpapar Covid-19 dan terdampak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.

Hasil potong gaji tersebut dikelola perusahaan dan digunakan untuk bantuan sosial. Penjelasan itu disampaikan Owner PT PDS Group Sragen, Budiono Rahmadi, kepada Solopos.com, Selasa (27/7/2021).

Promosi Gelar Festival Ramadan, PT Pegadaian Kanwil Jawa Barat Siapkan Panggung Emas

Budiono mengatakan gaji para karyawan itu bervariasi, mulai setara upah minimum kabupaten (UMK), ada yang sampai Rp2,5 juta dan Rp3 juta per bulan. Ia mengatakan pemotongan gaji itu sebesar 10% untuk Juli ini.

Baca Juga: Wow! 6.000 Ekor Ayam Disalurkan kepada Warga Sragen Terdampak Pandemi Covid-19

“Dana hasil potong gaji itu dikelola untuk bantuan sosial bagi warga yang isolasi mandiri di rumah-rumah dan warga terdampak PPKM darurat. Ini inisiatif warga dan bisa mendorong para aparatur sipil negara [ASN] untuk mau potong gaji,” ujarnya.

Budiono mengatakan penyaluran bantuan dari pemotongan gaji karyawan perusahaan di Sragen itu nanti dilakukan karyawan sendiri atau mereka yang tergabung dalam sukarelawan Mari Beri Solusi atau Mari Bantu Sesama (MBS). Budiono yang juga Ketua MBS itu mengajak warga lainnya bergabung menjadi sukarelawan MBS.

Baca Juga: Sempat Bikin Heboh, Kades Jenar Sragen Malah Ditunjuk Jadi Duta Vaksin, Ini Tugasnya!

Memotivasi Warga Yang Isoman

Budiono mengatakan PDS membentuk sukarelawan MBS itu bertujuan untuk ikut berkontribusi dalam penanganan Covid-19 di Sragen. Menurutnya, MBS tidak hanya memberi bantuan kepada para warga yang isolasi mandiri di rumah-rumah.

Mereka juga mendoakan dan memotivasi warga yang isolasi mandiri di rumah supaya bersemangat. Saat membantu memberi santunan, katanya, MBS mengajak warga yang isolasi mandiri di rumah untuk menyanyikan lagu-lagu perjuangan, seperti Halo-Halo Bandung, Maju Tak Gentar, dan seterusnya.

Baca Juga: PPKM Darurat Sragen Naik Dari Level 3 Jadi Level 4, Kok Bisa?

“Kami juga mengedukasi warga bahwa Covid-19 itu bisa disembuhkan dan bagaimana Covid-19 itu menular. Sehingga bisa dilakukan pencegahan. Kuncinya jangan panik tetapi harus tenang dan semangat terus,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya