SOLOPOS.COM - Lahan pertanian di sebelah selatan Dukuh Gesikan, Desa Gesikan terendam air, Kamis (13/12/2012). Padahal, curah hujan belum terlalu deras. (Ivan Andimuhtarom/JIBI/SOLOPOS)


Lahan pertanian di sebelah selatan Dukuh Gesikan, Desa Gesikan terendam air, Kamis (13/12/2012). Padahal, curah hujan belum terlalu deras. (Ivan Andimuhtarom/JIBI/SOLOPOS)

KLATEN–Petani yang menggarap sawah di sebelah selatan Dukuh Gesikan, Desa Gesikan, Kecamatan Gantiwarno, Klaten mengeluhkan genangan air yang selalu datang saat musim hujan. Genangan air itu membuat hasil panen minim, bahkan merugi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Genangan tersebut menurut warga disebabkan tidak lancarnya saluran pembuangan air.

Seorang petani di RT 005/ RW 002, Dukuh Bayanan, Desa Gesikan, Wiro Sukarno, 61, ketika ditemui Solopos.com di areal persawahan Gesikan, Kamis (13/12/2012), mengatakan genangan air di lima petak sawahnya sudah terjadi selama 30 tahun terakhir. Hal itu dikatakannya, disebabkan tidak lancarnya saluran pembuangan air dari areal pertanian di wilayah itu ke anak Sungai Birin di sebelah selatan sawah.

“Kemarin saya bisa menggarap dua petak sawah dengan biaya sekitar Rp1,5 juta. Setelah panen, saya hanya mendapat uang senilai Rp2 juta saja. Padahal, saya masih mempunyai kewajiban membayar pajak ke pemerintah desa senilai Rp65.000 per petak,” ujarnya.

Ia berharap Pemerintah Kabupaten Klaten sudi datang ke lokasi dan membantu para petani menyelesaikan masalah tahunan itu. Sementara ini, imbuh dia, para petani seperti dirinya berusaha mencari nafkah dengan bekerja sebagai buruh bangunan atau pekerja proyek karena sawah mereka sudah tak bisa lagi diandalkan.

“Ya namanya juga tanah milik sendiri. Kami sih inginnya bisa menanami lalu memanen hasilnya. Tetapi dengan kondisi ini, bagaimana lagi kami harus berusaha? Kami mohon pemerintah bisa turun tangan langsung menyelesaikan masalah ini,” kata dia.

Seorang warga RT 001/ RW 008, Dukuh Bayanan, Gesikan, Tugino, 64, membenarkan penyebab tergenangnya lahan pertanian milik petani di Desa Gesikan disebabkan oleh saluran pembuangan air yang tidak lancar.

Kadus I Gesikan, Slamet, 60, dijumpai Solopos.com di balaidesa setempat kemarin,mengatakan pihaknya telah melaporkan hal itu kepada pemerintah kecamatan melalui kepala desa. Namun, belum juga ada penanganan memadai untuk menyelesaikan masalah itu.

“Sedikitnya 30 hektare sawah terendam air saat hujan. Semua itu karena saluran pembuangan yang tidak lancar. Para petani akhirnya gagal panen dan menderita kerugian,” ujarnya.

Sementara itu, Camat gantiwarno, Dwi Purnomo,  menjelaskan keluhan masyarakat tersebut telah disampaikan kepada Pemkab Klaten. “Saya pikir, pertimbangan Pemkab Klaten adalah masalah prioritas saja. Oleh pemkab, mungkin masalah ini belum dianggap mendesak,” tukas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya