SOLOPOS.COM - Suasana pedagang berjualan makanan untuk buka puasa di kawasan kampus UMS Pabelan, Sukoharjo, Jumat (10/6/2016). Pedagang makanan untuk berbuka puasa tersebut mulai buka pukul 16.00 WIB selama Ramadan. (Ivanovich AldinoJIBI/Solopos)

Solopos.com, SALATIGA — Perdagangan takjil puasa Ramadan tak terhalang pandemi Covid-19 yang masih membayang-bayangi Kota Salatiga, Jawa Tengah. Pemerintah Kota Salatiga tidak melarang penjual makanan untuk berbuka puasa atau takjil berjualan di pinggir jalan selama bulan Ramadan.

Kendati demikian, para penjual takjil Ramadan di Kota Salatiga diwajibkan mematuhi protokol kesehatan secara ketat dalam menjalankan aktivitas mereka.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Penjual takjil adalah bagian dari pelaku UMKM. Jadi boleh, silakan berjualan. Tapi, karena saat ini pandemi maka penjual wajib memakai masker, sediakan hand sanitizer, dan menjaga jarak untuk mengurangi kerumunan. Selain itu, jaga ketertiban lalu lintas,” ujar Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, kepada wartawan, Selasa (13/4/2021).

Baca Juga: Begini Pria Tunjukkan Cinta Menurut Zodiak

Yuliyanto juga tidak akan melarang seluruh kegiatan keagamaan selama bulan puasa, termasuk salat tarawih di masjid. Meski demikian, dalam pelaksanaan salat tarawih, takmir masjid atau musala harus benar-benar menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Salat Tarawih

“Ibadah salat tarawih silakan dilaksanakan di masjid, tapi jemaah disesuaikan dengan kapasitas. Untuk jemaah dan takmir, sebisa mungkin melakukan pembersihan atau penyemprotan disinfektan secara berkala. Itu untuk mengurangi potensi penularan Covid-19,” kata Yuliyanto.

Sementara itu, Ketua Kampung Ramadan Margosari Masjid Baitul Rahman, Indra Apriyannto, mengaku kegiatan menyambut bulan Ramadan di kampungnya telah dilaksanakan sejak Minggu (10/4/2021).

Baca Juga: Jokowi-Prabowo Kompak di Nikah Atta-Aurel

“Kita juga akan mengadakan sahur dan buka bersama selama Ramadan ini. Selain itu, kita juga gelar bakti sosial, tadarus, dan iktikaf,” jelas Indra.

Untuk tarawih, Indra mengaku akan menerapkan protokol kesehatan, termasuk penyemprotan disinfektan secara berkala. “Jemaah kan ada anak-anak. Jadi kita selain ibadah juga wajib menjaga mereka. Protokol kesehatan secara ketat dan disiplin tenntu akan kami laksanakan di masjid,” terangnya.

Sementara itu, hingga saat ini total, kasus Covid-19 di Salatiga telah mencapai angka 3.044 orang. Perinciannya, kasus aktif 186 orang, kasus sembuh 2.766 orang, dan kasus kematian mencapai 92 orang.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya