SOLOPOS.COM - Bupati Boyolali, M. Said Hidayat, saat memberikan sambutan sebelum Salat Iduladha di Masjid Ageng Boyolali, Minggu (10/7/2022). Ia mengajak masyarakat untuk berdoa agar pandemi Covid-19 dan PMK segera selesai. (Istimewa)

Solopos.com, BOYOLALI — Bupati Boyolali, M. Said Hidayat, beserta jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Boyolali melaksanakan salat Iduladha di Masjid Ageng Boyolali, Minggu (10/7/2022).

Sebelum dilaksanakan salat Id, Said memberikan sambutan untuk jemaah yang datang. Dalam sambutannya, Said berpesan untuk mendoakan jemaah haji asal Indonesia, terutama jemaah asal Boyolali agar selamat hingga kembali ke daerah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Semoga jemaah haji asal Boyolali dapat lancar menjalankan ibadah dan pulang ke keluarga masing-masing dengan selamat dan menjadi hari yang mabrur,” harap dia.

Lebih lanjut, Said mengatakan kurban yang dilakukan di Hari Raya Iduladha ini adalah simbol bangkit setelah pandemi Covid-19. Ia juga mengungkapkan kurban sebagai simbol semangat berbagi yang dilakukan oleh masyarakat Boyolali.

“Melalui momentum Iduladha, kita bangkitkan rasa rela berkorban dan kesetiakawanan untuk membantu teman-teman yang membutuhkan sehingga persaudaraan dapat terjalin,” kata dia.

Baca Juga: Jadi Perhatian, Begini Proses Penyembelihan Sapi Kurban Milik Presiden

Said juga mengajak para jemaah salat Id di Masjid Ageng Boyolali untuk berdoa agar wabah pandemi Covid-19 dan penyakit mulut dan kuku atau PMK dapat segera musnah dari Indonesia.

“Jadi kita mendoakan agar roda petani dan peternakan di Boyolali kembali berputar. Sehingga dapat pulih tanpa PMK,” kata dia.

Sementara itu, berlaku sebagai imam dan khatib dalam salat Id di Masjid Ageng Boyolali adalah Kyai Ahmad Charir.

Sebelum melaksanakan salat, Kiai Ahmad Charir, mengingatkan jemaah untuk takbir tujuh kali pada rekaat pertama dan takbir lima kali pada rekaat kedua.

Baca Juga: Salat Iduladha, Warga Perkotaan Wonogiri Padati 4 Lokasi Ini

Selanjutnya, ia memimpin salat Id dua rekaat dan berkhotbah.  Dalam khotbahnya, Kyai Ahmad Charir menjelaskan tentang sejarah Iduladha yang diawali kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.

“Atas perintah Allah SWT, Ibrahim diperintah untuk mengkurbankan anaknya Ismail. Atas ketaatan Ibrahim dan keridaan Ismail, ia pun melaksanakan perintah Allah. Namun, di tengah-tengah kurban, Jibril diutus Allah untuk mengganti kurban dengan domba dari surga,” terang dia.

Lebih lanjut, ia mengajak orang-orang dengan rezeki yang berlebih untuk berkurban. Ia juga mengatakan kurban tidak hanya sekadar ritual tapi memiliki filosofinya sendiri.

“Dengan memotong hewan kurban, kita mengharapkan kasih sayang dari Allah SWT. Dengan kurban pula kita lenyapkan sifat-sifat hewan di dalam diri kita. Manusia untuk mencapai keselamatan harus sanggup menghilangkan sifat-sifat hewan yang tidak mengikuti aturan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya