SOLOPOS.COM - Dari tempat persembunyiannya di AS, Saifuddin Ibrahim siap menyerahkan diri asal Abdul Somad ditangkap. (Youtube Saifuddin Ibrahim)

Solopos.com, SOLO — Pendeta Saifuddin Ibrahim menuding Ustaz Abdul Somad sebagai pemicu tindakannya menyerang Islam secara membabi buta.

Ia berjanji akan menyerahkan diri ke polisi jika Abdul Somad sudah ditangkap karena sebelumnya ustaz kondang itu sudah pernah dilaporkan secara pidana.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Abdul Somad dilaporkan ke polisi atas ucapannya dalam salah satu ceramah yang menyebut ada jin kafir di dalam kalung salib.

“Saya sudah berketetapan, jika Abdul Somad ditangkap, Felix Siauw ditangkap saya akan datang ke Indonesia. Tidak perlu polisi repot-repot ke sini, tidak perlu membelikan saya tiket. Saya akan datang sendiri ke Indonesia,” ujar Saifuddin Ibrahim dari tempatnya bersembunyi di Amerika Serikat dan diunggah ke kanal Youtube Saifuddin Ibrahim, 30 April 2022 lalu.

Ekspedisi Mudik 2024

Dikutip Solopos.com, Kamis (5/5/2022), Saifuddin mengatakan Abdul Somad adalah pemicu berbagai serangan yang dilontarkannya ke agama Islam.

Ia mengatakan, Abdul Somad pernah dilaporkan ke polisi karena dalam salah satu ceramahnya menyebut ada jin kafir di kalung salib.

Baca Juga: Penangkapan Ustaz Abdul Somad Dipastikan Hoaks! Ini Unggahan Medsosnya

Ucapan Abdul Somad itu juga yang menurutnya membuat Muhammad Kace membuat video balasan dan berujung vonis 10 tahun penjara.

“Kenapa kasus yang lebih dulu dilaporkan seperti Abdul Shomad itu tidak ditangkap? Kenapa dibiarkan?Kenapa Bareskrim takut menangkap Abdul Somad, jelas-jelas dia jadi sumber Muhammad Kace membuat video balasan, untuk membalas video UAS. Itu yang menjadi alasan bagi saya untuk membangkang,” ujarnya.

Saifuddin mengatakan alasan dirinya membuat berbagai konten menyerang Islam adalah protes atas ketidakadilan hukum di Indonesia.

Baca Juga: Menunggu Akhir Kisah Saifuddin Ibrahim

Ia mencontohkan dengan vonis 10 tahun Muhammad Kace atas kasus penodaan agama Islam namun di saat yang sama vonis Yahya Waloni hanya lima bulan penjara atas penistaan agama Kristen.

Saifuddin menyebut kasus yang membelit Muhammad Kace adalah pesanan dari tokoh Islam di Indonesia.

“Itu kasus pesanan, sudah disiapkan jaksanya, disiapkan polisi kristennya agar ada kesan adil. Polisi Kristen itu hanya jadi alat, mereka masih baik dengan saya, tapi yang polisi Islam tidak suka dengan saya. Tiga hakim Kace Islam semua, ketua majelis hakimnya bahkan berjilbab. Jaksanya 15 semuanya muslim. Dan vonisnya menjadi yang terlucu dalam sejarah kehakiman di Indonesia,” katanya.

Sedangkan kasus penodaan agama yang menjerat Yahya Waloni, kata dia, vonisnya sangat ringan.

“Yahya Waloni ditangkap waktunya hampir bersamaan dengan Muhammad Kace. Tapi dia hanya dituntut tujuh bulan dan vonisnya lima bulan sedangkan Muhammad Kace 10 tahun vonisnya,” keluh Saifuddin.

Baca Juga: Duh, Pemerintah Tak Bisa Blokir Kanal Youtube Saifuddin Ibrahim

Ia juga menyoroti status tersangka penistaan agama yang disandangnya. Menurut Saifuddin, dirinya hanya meminta 300 ayat Alquran dihapus karena dianggapnya mengajarkan kekerasan.

“Saya kan hanya meminta, kalau tidak dikabulkan ya tidak apa-apa. Kenapa saya ditetapkan jadi tersangka. Inilah bukti ketidakadilan hukum di Indonesia,” katanya.

Dari video yang dilihat Solopos.com, penampilan Saifuddin dalam video tersebut berbeda dengan di video-video sebelumnya.

Selama ini Saifuddin terlihat garang dan berani di setiap konten yang ia unggah. Ia juga kerap mengimbuhi ceramahnya dengan tawa.

Namun dalam konten terbarunya itu ia terlihat lesu. Intonasi suaranya tidak tinggi dan tegas seperti sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya