SOLOPOS.COM - Saifuddin Ibrahim (Youtube)

Solopos.com, SOLO — Pendeta Saifuddin Ibrahim membuat video berisi permintaan agar 300 ayat Alquran dihapus karena dianggap mengajarkan kekerasan, dua hari setelah dirinya berada di Amerika Serikat.

Video tersebut viral dan memicu kehebohan di Indonesia hingga berujung penetapan dirinya sebagai tersangka penistaan agama.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Melalui kanal Youtube Saifuddin Ibrahim, pendeta yang pernah menjadi ustaz itu mengaku dirinya datang ke AS karena diundang jemaat.

Menurutnya, banyak gereja di sekitar New York yang meminta dirinya berceramah di Negeri Paman Sam tersebut.

“Saya ke AS bukan kebetulan. Saya diundang jemaat di sekitar New York, Dallas, Colorado, dan California. Baru dua hari di AS saya buat Youtube dan videonya viral. Saya meminta kepada Menteri Agama agar 300 ayat Alquran dihapus. Itu kan hanya permintaan, kalau tidak dikabulkan juga gakpapa, kenapa saya jadi tersangka?” tutur Saifuddin dalam video yang ia unggah 30 April 2022 dari suatu tempat di AS, dan dikutip Solopos.com, Kamis (5/5/2022).

Baca Juga: Saifuddin Ibrahim Siap Menyerahkan Diri Asal Abdul Somad Ditangkap

Saifuddin menuding penetapan dirinya sebagai tersangka sebagai bentuk ketidakadilan hukum. Ia bahkan menyebut sudah ada pesanan agar tokoh-tokoh Kristen yang bersuara kritis ditangkap.

“Polisi sudah dipengaruhi oleh paham yang tidak benar, paham yang melawan sumpah polisi sekalipun. Kenapa menggunakan nama agama untuk menangkap saya? Kenapa atas permintaan saya (300 ayat Alquran dihapus) lalu membuat LP supaya saya ditangkap? Ini semua tidak fair, tidak gentleman,” tudingnya.

Terkait statusnya sebagai tersangka, Saifuddin mengaku siap bertanggung jawab secara hukum. Namun ia juga mendesak polisi adil dengan memproses dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh tokoh-tokoh agama lain terhadap Kristen.

Baca Juga: Youtube Saifuddin Ibrahim Tak Bisa Diblokir, Ini Sebabnya

“Itu yang saya minta Pak Polisi, saya sudah mneyebut nama-nama orang. Irene Handono, Felix Siauw, Abdul Somad, Kainama, agar diproses yang sama dong, sesuai UU yang berlaku di Indonesia. Orang yang dilaporkan harus ditangkap dulu,” katanya.

Saifuddin lalu membandingkan polisi Indonesia dengan polisi di AS. Menurutnya, polisi di AS tidak sembarang menangkap orang. Bahkan, kata dia, tidak ada polisi yang menangkap orang di dalam rumah orang tersebut.

“Setelah saya pelajari semua bagaimana polisi di AS, bagus sekali polisi di AS ini. Tidak boleh sembarang tangkap, tidak ada polisi yang masuk ke gereja, tidak boleh. Polisi tidak boleh masuk ke rumah orang untuk nangkap orang. Tidak boleh masuk ke mobil orang, polisi yang turun untuk ketemu dengan orang di mobil itu. Beda dengan polisi Indonesia, hukum indonesia tidak berkeadilan dan berperikamanusiaan, kita berada di hukum ancam mengancam. Saya cukup waras untuk memahami ini semua,” katanya.

Baca Juga: Penangkapan Ustaz Abdul Somad Dipastikan Hoaks! Ini Unggahan Medsosnya

Sebelumnya diberitakan, tersangka penodaan agama, Saifuddin Ibrahim menyatakan akan menyerahkan diri ke polisi dengan syarat.

Syarat Pendeta Saifuddin Ibrahim menyerahkan diri adalah jika Ustaz Abdul Somad (UAS) ditangkap karena dianggapnya telah menodai agama Kristen.

“Saya sudah berketetapan, jika Abdul Somad ditangkap, Felix Siauw ditangkap saya akan datang ke Indonesia. Tidak perlu polisi repot-repot ke sini, tidak perlu membelikan saya tiket. Saya akan datang sendiri ke Indonesia,” ujar Saifuddin Ibrahim dari tempatnya bersembunyi di Amerika Serikat dan diunggah ke kanal Youtube Saifuddin Ibrahim, 30 April 2022 lalu.

Dikutip Solopos.com, Kamis (5/5/2022), Saifuddin mengatakan Abdul Somad adalah pemicu berbagai serangan yang dilontarkannya ke agama Islam.

Ia mengatakan, Abdul Somad pernah dilaporkan ke polisi karena dalam salah satu ceramahnya menyebut ada jin kafir di kalung salib.

Baca Juga: Menunggu Akhir Kisah Saifuddin Ibrahim

Ucapan Abdul Somad itu juga yang menurutnya membuat Muhammad Kace membuat video balasan dan berujung vonis 10 tahun penjara.

“Kenapa kasus yang lebih dulu dilaporkan seperti Abdul Shomad itu tidak ditangkap? Kenapa dibiarkan?Kenapa Bareskrim takut menangkap Abdul Somad, jelas-jelas dia jadi sumber Muhammad Kace membuat video balasan, untuk membalas video UAS. Itu yang menjadi alasan bagi saya untuk membangkang,” ujarnya.

Saifuddin mengatakan alasan dirinya membuat berbagai konten menyerang Islam adalah protes atas ketidakadilan hukum di Indonesia.

Baca Juga: Menunggu Akhir Kisah Saifuddin Ibrahim



Ia mencontohkan dengan vonis 10 tahun Muhammad Kace atas kasus penodaan agama Islam namun di saat yang sama vonis Yahya Waloni hanya lima bulan penjara atas penistaan agama Kristen.

Saifuddin menyebut kasus yang membelit Muhammad Kace adalah pesanan dari tokoh Islam di Indonesia.

“Itu kasus pesanan, sudah disiapkan jaksanya, disiapkan polisi kristennya agar ada kesan adil. Polisi Kristen itu hanya jadi alat, mereka masih baik dengan saya, tapi yang polisi Islam tidak suka dengan saya. Tiga hakim Kace Islam semua, ketua majelis hakimnya bahkan berjilbab. Jaksanya 15 semuanya muslim. Dan vonisnya menjadi yang terlucu dalam sejarah kehakiman di Indonesia,” katanya.

Baca Juga: Duh, Pemerintah Tak Bisa Blokir Kanal Youtube Saifuddin Ibrahim

Ia juga menyoroti status tersangka penistaan agama yang disandangnya. Menurut Saifuddin, dirinya hanya meminta 300 ayat Alquran dihapus karena dianggapnya mengajarkan kekerasan.

“Saya kan hanya meminta, kalau tidak dikabulkan ya tidak apa-apa. Kenapa saya ditetapkan jadi tersangka. Inilah bukti ketidakadilan hukum di Indonesia,” katanya.

Dari video yang dilihat Solopos.com, penampilan Saifuddin dalam video tersebut berbeda dengan di video-video sebelumnya.

Selama ini Saifuddin terlihat garang dan berani di setiap konten yang ia unggah. Ia juga kerap mengimbuhi ceramahnya dengan tawa.

Namun dalam konten terbarunya itu ia terlihat lesu. Intonasi suaranya tidak tinggi dan tegas seperti sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya