SOLOPOS.COM - Pengendara melintas di lokasi kejadian insiden penganiayaan yang menewaskan seorang pelajar SMP di Jalan Tentara Pelajar, Bumijo, Jetis, Minggu (29/5/2022). - Harian Jogja/Yosef Leon

Solopos.com, JOGJA — Peristiwa penganiayaan hingga mengakibatkan satu nyawa melayang terjadi di Jalan Tentara Pelajar, Bumijo, Jetis, Kota Jogja, Minggu (29/5/2022) dini hari. Kondisi korban yang masih berusia 17 tahun mengalami kondisi parah di bagian kepala.

Kronologi kejadian penganiayaan terhadap seorang pelajar berinisial ZWP, warga Depok, Sleman, diungkap warga yang ada di lokasi kejadian.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua RT 034/RW 008, Bumijo Kidul, Jetis, Rudi Antono, menyampaikan insiden itu terjadi sekitar pukul 01.30 WIB. Saat itu ia tengah nongkrong di angkringan sekitar 100 meter dari lokasi kejadian.

“Dari arah utara tiba-tiba tiga motor melaju kencang sekali,” kata Rudi.

Ekspedisi Mudik 2024

Kejadian itu berlokasi tepat di depan kantor Koramil Jetis. Di lokasi kejadian darah korban telah mengering dan ditutup menggunakan pasir.

Baca Juga: Perkelahian Antar Kelompok Pelajar di Jogja, 1 Orang Meninggal Dianiaya

Rudi menyebut, dirinya hanya melihat tiga sepeda motor matik yang saling berboncengan. Satu Genio dan dua Scoopy melaju dengan kencang ke arah Jalan Suryonegaran.

“Kejadian sekitar pukul 01.30 dari arah utara ada empat motor dan selanjutnya tiga motor saling berboncengan kabur ke arah Jalan Suryonegaran karena satu motor jatuh di depan Koramil,” jelasnya.

Saat kejadian tersebut, dirinya belum tahu bahwa terdapat korban jatuh di depan kantor Koramil. Ia hanya melihat tiga sepeda motor melaju dengan kecepatan tinggi sambil berteriak.

Baca Juga: Mengenal Bunker Kaliadem Merapi, Sejarah & Tragedi yang Pernah Terjadi

“Kami enggak tahu kalau ada yang jatuh dan sampai di tikungan pada teriak bilang, ‘tinggal saja, tinggal’. Tiga sepeda motor, Scoopy dua Genio satu. Total enam orang,” imbuhnya.

Tak lama kemudian seorang penjual roti bakar yang menyaksikan korban terjatuh menyambangi warga yang tengah berada di angkringan itu untuk meminta pertolongan.

“Beberapa saat kemudian ada warga yang datang ke angkringan dan suruh mencari ambulans. Saya langsung ke sana, kondisi korban sudah parah,” jelas dia.

Kondisi korban ZWP disebutnya berlumuran darah pada bagian kepala. Sementara, badan tidak mengalami luka. Seorang temannya yang lain berinisial NPS yang juga warga Depok, Sleman hanya mengalami luka lecet.

Baca Juga: Viral! Cerita Wisatawan Dipaksa Naik Jip ke Bunker Kaliadem Merapi

“Bentur ke aspal, keluar darah semua kepalanya. Saat jatuh memang langsung ditinggal, kabur. Yang parah yang membawa motor, kalau yang belakang cuma luka-luka,” ungkap dia.

Menurut pengakuan rekan korban, mereka ditendang oleh rombongan terduga pelaku saat berada di lokasi kejadian. Motor korban kemudian oleng lantas menabrak trotoar jalan.

“Kalau dari temannya yang selamat bilang mereka ditendang dan menabrak trotoar. Darah keluar dari kepala, badan tidak ada apa-apa. Memang pakai helm. Tidak ada bekas senjata tajam atau yang lain,” jelasnya.

Rudi menambahkan korban masih hidup saat terjatuh dari sepeda motor. Setelah dibawa ke RSUP Dr Sardjito, korban dinyatakan meninggal dunia.

“Belum meninggal pas jatuh. Ketika saya telepon ambulans dan sampai ke rumah sakit dihubungi yang bawa ambulans, korban sudah meninggal,” urainya.

Kepala Seksi Humas Polresta Jogja, AKP Timbul Sasana Raharja mengatakan, saat ini polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi dan juga melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

“Saat ini terduga pelaku sedang kami kejar,” ujar dia.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Begini Kesaksian Warga tentang Meninggalnya Anak SMP di Bumijo Jogja karena Dianiaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya