SOLOPOS.COM - Suasana jual beli sapi di Pasar Hewan Jatinom tetap ramai pada Minggu (15/5/2022). Pasar Hewan Jatinom buka saban hari Legi dalam penanggalan Jawa. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Penutupan pasar hewan di Klaten diperpanjang hingga sepekan mendatang atau Selasa (28/6/2022). Pasar hewan di Klaten direncanakan dibuka lagi pada Rabu (29/6/2022).

Penegasan itu disampaikan Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten, Jajang Prihono, saat ditemui di Sekretariat Daerah (Setda) Klaten, Selasa (21/6/2022). Sebagai informasi, pasar hewan di Klaten ditutup sementara untuk mencegah persebaran penyakit mulut dan kuku (PMK).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Semula, seluruh pasar hewan ditutup selama 14 hari, Rabu (25/5/2022) hingga Selasa (7/6/2022). Lantaran kasus suspek PMK meningkat, penutupan pasar hewan diperpanjang selama 14 hari hingga Selasa (21/6/2022).

Penutupan pasar hewan diperpanjang lagi selama sepekan hingga Selasa (28/6/2022). Di Klaten, ada tujuh pasar hewan yang tersebar ke beberapa kecamatan.

“Saat ini diambil kebijakan penutupan sementara tetapi tidak selama 14 hari dengan berbagai pertimbangan serta waktunya yang sudah mendekati Iduladha. Penutupan sementara pasar hewan diperpanjang dari 22-28 Juni dan tanggal 29 Juni [pasar hewan] sudah dibuka,” kata Jajang.

Baca Juga: Sosialisasi Pencegahan PMK, Polisi Klaten Hindari Masuk Kandang Ternak

Jajang menjelaskan salah satu pertimbangan perpanjangan penutupan pasar hewan selama sepekan itu, yakni kasus suspek PMK di Klaten masih cukup tinggi meski tidak ada kasus positif PMK. Saat ini, sebanyak 747 sapi dinyatakan suspek PMK dan tersebar di 15 kecamatan. Kasus suspek PMK terbanyak di Kecamatan Jatinom dengan 249 kasus.

Selain angka kasus suspek yang masih cukup tinggi, perpanjangan penutupan sementara pasar hewan itu mempertimbangkan kebijakan serupa yang diberlakukan di kabupaten sekitar Klaten.

“Kami juga melihat daerah lain. Kami khawatirnya kalau di sini buka, sementara daerah lain tutup, ternak dari daerah lain akan masuk ke sini semua. Kebijakan ini sistem penanganannya seperti Covid-19 dengan sistem aglomerasi. Mau tidak mau harus melihat daerah sekitar,” kata Jajang.

Terkait pembukaan kembali pasar hewan pada Rabu (29/6/2022), Jajang menjelaskan rencana itu mempertimbangkan momentum mendekati Iduladha.

Baca Juga: Cegah PMK Meluas, Beli Hewan Kurban di Klaten Utamakan secara Online

“Dengan sisa waktu yang ada, perhitungan kami masing-masing pasar bisa buka dua kali pasaran hingga Iduladha,” jelas dia.

Jajang menegaskan pembukaan kembali pasar hewan hanya melayani kebutuhan pembelian hewan kurban. Ternak yang dijual di pasar saat dibuka lagi yakni ternak-ternak lokal alias hanya dari Klaten.

Selain itu, ada proses skrining ketat ketika ternak akan dibawa ke pasar. Hanya ternak yang sehat yang bisa dibawa dan dijual di pasar. Saat pasar hewan dibuka lagi, ternak yang diperjualbelikan harus dilengkapi semacam surat keterangan sehat.

Surat itu hanya bisa dikeluarkan saat di pasar setelah melalui proses pemeriksaan. Surat keterangan sehat ini yang menjadi pegangan panitia kurban untuk menyampaikan ke masyarakat bahwa hewan yang dibeli dan disembelih untuk kurban benar-benar sehat.

Baca Juga: Kasus Positif PMK di Klaten Nol, tapi…

“Itu sudah kami sampaikan dan saat ini masih dalam pembahasan,” kata Jajang.

Ketua Fraksi PKS DPRD Klaten, Widodo, mengatakan para peternak sangat berharap mendapatkan solusi dari Pemkab terkait nasib hewan ternak mereka. Pemkab diminta membentuk satuan tugas yang bertanggung jawab dan menjamin dibukanya kembali pasar hewan menjelang hari raya Iduladha.

Widodo mengatakan penutupan sementara pasar hewan memang menjadi upaya pencegahan kasus PMK yang menyerang ternak termasuk sapi dan kambing. Tetapi, dia meminta Pemkab dapat bijaksana melindungi peternak karena sudah dekatnya momentum Iduladha yang tinggal dua pekan lagi.

“Momen mendekati Iduladha sudah mereka tunggu-tunggu dan menjadi waktu yang baik bagi bisnis mereka. Kalau pedagang besar sudah punya jaringan yang besar. Tetapi tidak bagi pedagang kecil termasuk peternak di desa-desa. Lebih bijaksana penutupan itu tidak serta merta ditutup semua,” kata Widodo kepada Solopos.com, Selasa (21/6/2022).

Baca Juga: 5 Sapi Positif PMK di Klaten Sembuh

Widodo meminta dinas terkait bisa membikin pasar terbatas. Pasar tersebut bisa disiapkan Pemkab untuk membantu peternak kecil agar bisa menjual ternak mereka menjelang momentum Iduladha.

“Itu bisa dengan pasar offline yang dikendalikan secara higienis dengan sistem pendaftaran serta proses skrining ternak. Bisa juga membuat pasar online resmi bekerja sama dengan penyuluh yang memiliki daftar hewan yang dijual. Pangsa pasarnya, yakni ASN atau masjid-masjid yang besar. Ini tentu tidak bisa dilakukan sendiri tetapi melalui tim gabungan,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya