SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, KLATEN – Meski tren angka kasus Covid-19 terus menurun, seluruh objek wisata di Klaten hingga kini masih ditutup. Pasalnya, Klaten masih berada pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4.

Berdasarkan pembaruan data kasus Covid-19 per Rabu (25/8/2021), jumlah total warga terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 33.996 orang. Dari jumlah itu, 30.703 orang sembuh, 2.788 orang meninggal dunia, dan 505 orang masih menjalani perawatan atau isolasi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Tim Ahli Satgas Penanganan Covid-19 Klaten, Ronny Roekmito, mengatakan perubahan level PPKM dipengaruhi persebaran kasus Covid-19 di kabupaten/kota lain yang masih dalam satu wilayah aglomerasi. Klaten masih dalam aglomerasi Soloraya meliputi Kota Solo, Kabupaten Sukoharjo, Sragen, Wonogiri, Karanganyar, Boyolali, serta Klaten.

“Sudah ditegaskan oleh Dirjen Administrasi Wilayah Kementerian Dalam Negeri, kalau ada satu atau dua daerah yang masih berada pada level empat, ya se-Soloraya level empat,” kata Ronny saat ditemui wartawan di Sekretariat Daerah Klaten, Kamis (26/8/2021).

Baca juga: 

Alhasil, Klaten saat ini masih berada pada level 4 yang diperpanjang penerapannya hingga 30 Agustus 2021. Belum ada perubahan signifikan pada pembatasan yang diterapkan selain pada kegiatan pusat perbelanjaan.

Kegiatan seni, budaya, olahraga, dan sosial kemasyarakatan yang berpotensi menimbulkan keramaian dan kerumunan ditutup sementara. Begitu pula dengan fasilitas umum termasuk tempat wisata umum ditutup sementara. Acara hajatan masih dilarang selain ijab kabul dengan menerapkan pembatasan ketat.

Jika merujuk pada data kasus Covid-19, Ronny mengatakan level PPKM Klaten saat ini semestinya sudah turun.

“Kalau dilihat dari kasus aktif, Klaten sebenarnya sudah berada pada level 2. Sementara, jika melihat dari angka kematian, Klaten diantara level 3 dan 4,” kata dia.

Di sisi lain, masih ada selisih data kasus Covid-19 terutama kasus aktif antara data di tingkat kabupaten dan nasional. Angka kasus aktif Covid-19 Klaten pada data nasional masih tercatat sebanyak 1.088 orang per Rabu. Sementara, dari pendataan di tingkat kabupaten angka kasus aktif sebanyak 505 orang.

“Data antara provinsi dan kabupaten sebenarnya sudah sinkron walau ada selisih sedikit. Sementara, data di pusat dan provinsi belum sinkron,” tutur dia.

 

Dinas Komunikasi dan Informatika dan Dinas Kesehatan Klaten terus meminta pengelola data Covid-19 Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk berkoordinasi dengan pengelola data Covid-19 nasional agar data Covid-19 sinkron. Masih ada selisih data tersebut memengaruhi pola penerapan kebijakan pembatasan di Klaten.

Seiring tren menurunnya angka kasus Covid-19 di Klaten, ada desakan untuk menerapkan pelonggaran terutama di sektor wisata. Pelaku wisata berharap objek wisata bisa segera dibuka.

“Karena bagaimanapun juga wisata tidak berdiri sendiri gerbongnya itu ada UMKM. Sudah banyak yang mendesak. Tetapi kami belum bisa melakukan pelonggaran karena Klaten masih berada pada level 4,” kata dia.

Salah satu pengelola objek wisata Bukit Cinta-Watu Prahu, Qomarudin, mengatakan hingga kini objek wisata alam yang menawarkan sejumlah spot selfie di perbukitan wilayah Desa Gununggajah, Kecamatan Bayat itu tutup sejak dua bulan terakhir. Pengelola belum mengetahui hingga kapan penutupan bakal berlangsung.

 

Sejak ada pandemi Covid-19, objek wisata di Klaten buka-tutup mengikuti kebijakan yang diterapkan pemerintah seiring naik-turunnya kasus Covid-19. Sebelum ditutup lagi, geliat ekonomi objek wisata mulai merangkak naik. Tak terkecuali objek wisata Bukit Cinta-Watu Prahu dengan penambahan beberapa spot selfie.

Selama tutup, pengelola objek wisata tetap melakukan perawatan. Kerusakan terutama pada spot selfie objek wisata yang dikelola Badan Usaha Milik Desa segera diperbaiki pengelola.

“Harapan kami pandemi ini segera berakhir dan aktivitas bisa kembali normal. Harapannya juga ada kebijakan tertentu agar objek wisata diberi peluang untuk buka meski dengan penerapan protokol kesehatan ketat,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya