SOLOPOS.COM - Car Free Day Sragen (JIBI/Solopos/dok)

Solopos.com, SRAGEN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen merencanakan adanya car free night (CFN) atau saturday night market dan menghidupkan kembali car free day (CFD) jika Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tak diperpanjang lagi.

Rencana tersebut bertujuan untuk menggerakan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) supaya perekonomian di Sragen bangkit.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Strategi itu disusun Pemkab Sragen lantaran pertumbuhan ekonomi sepanjang 2020 berada di -1,81%. Sejumlah fasilitas pusat-pusat perekonomian sudah disiapkan Pemkab Sragen, seperti pusat kuliner Brigjen Katamso dan pusat pedagang kaki lima (PKL) di Jl. R.A. Kartini Sragen sudah dibangun dan tinggal dioperasional. Selain itu beberapa pusat ekonomi lainnya juga mulai gerak. Semua itu baru bisa dilaksanakan setelah pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berakhir.

Baca juga: Wong Solo Ternyata Hobi Jajan Kuliner, Ini Buktinya

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengetahui bila pertumbuhan ekonomi Sragen selama pandemi Covid-19 berada di angka minus sehingga perlu ada strategi di 2021 agar geliat ekonomi tumbuh. Dia mengatakan caranya dengan membuka kembali sentra-sentra UMKM.

Yuni, sapaan akrabnya, menyebut beberapa spot UMKM sebenarnya mau buka tetapi masih ragu-ragu karena adanya kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro.

“Nanti kalau kasus Covid-19 di Jateng ini sudah melandai dan PPKM tak diperpanjang maka CFD dan car free night seperti Saturday night market akan dihidupkan untuk menggerakan perekonomian warga Sragen. Selain itu, adanya pabrik garmen di Ngrampal yang mulai dibangun itu juga bisa mendongkrak perekonomian di Sragen,” ujar Yuni saat ditemui Solopos.com, Senin (8/3/2021).

Baca juga: Sentra Kuliner Veteran di Sragen Dibuka Awal April, Asal…

Investor

Yuni mengaku tak habis pikir sering ada penolakan dari warga ketika investor masuk Sragen. Seperti kasus dua investor yang gagal inestasi di Sragen pada 2019 lalu. Dia menyebut dua proyek investasi itu rencananya ada di Tanon dan Sumberlawang tetapi batal karena adanya penolakan warga.

“Padahal lokasi investasi itu tidak bertentangan dengan RTRW [Rencana Tata Ruang Wilayah] Sragen. Persoalan ini tantangan dan pekerjaan rumah bagi kami untuk memahamkan masyarakat tentang pentingnya investasi dalam meningkatkan perekonomian warga. Jadi sosialisasi dan pendekatan secara kultural dan personal memang perlu supaya iklim investasi di Sragen menggeliat,” ujarnya.

Baca juga: Langka! 7 Kuliner Tradisional Sragen Ini Dijual di Pasar Bahulak

Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen Tatag Prabawanto saat dihubungi Solopos.com, Selasa (9/3/2021), menyampaikan Pemkab sudah membuat konsep untuk menggerakan CFD dan car free night (CFN). Dia menyampaikan konsep umumnya seperti di kawasan Ngarsopuro Solo.

Dia ingin menggerakan UMKM tetapi harus dengan kajian yang matang dan kehati-hatian mengingat situasi masih dalam masa pandemi.

“Tentu nanti perlu ada landasan regulasi berupa peraturan bupati karena kegiatan di fasilitas umum sudah diatur dalam Instruksi Bupati terkait PPKM Mikro. Pelaksanaan kapan tetap menunggu PPKM selesai. Paling tidak kami sudah persiapkan,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya