SOLOPOS.COM - Sri Mulyani (SoloposTV)

Solopos.com, SOLO-- Klaten terkenal dengan surganya wisata air, mulai dari Umbul Ponggok yang sudah terkenal dengan hingga mancanegara hingga wisata baru yang mungkin bisa jadi alternatif destinasi wisata di Klaten.

Saat masih menjabat sebagai Bupati, Sri Mulyani sadar betul potensi andalan Kabupaten Bersinar itu. Perempuan yang kini mencalonkan diri lagi sebagai Bupati Klaten pada Pilkada 2020 itu, di masa kepemimpinannya berusaha mengembangkan berbagai potensi tersebut melalui berbagai program.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sri Mulyani mengatakan dari 391 desa di Kabupaten Klaten, lebih dari 300 desa yang telah membentuk BUM Desa (Badan Usaha Milik Desa). Hal ini, juga sesuai dengan instruksi dari Sri Mulyani kala masih menjadi orang nomor satu di Klaten.

Hal itu diungkapkan Sri Mulyani dalam berbincangan berjudul “Sri Mulyani, Gowes dan Surga Wisata Air Klaten”, yang tayang di chanel Youtube Solopos TVpada Kamis (24/9/2020).

“Klaten termasuk surganya air atau sumber-sumber mata air, yang bisa dikelola untuk menjadi tempat wisata. Sehingga saya punya kebijakan setiap satu desa sudah harus membentuk BUM Desa, tentunya sesuai dengan potensinya masing masing,” ujarnya.

Tak hanya menginstruksikan, sebagai Bupati kala itu, dia juga memberikan dana stimulan untuk pengembangannya. Bahkan, ketika pendirian BUM Desa, dia juga ikut berkontribusi dengan memberikan bantuan khusus dari bupati sehingga dana dari desanya dapat dikolaborasikan untuk membentuk BUM Desa.

“Tahun 2019 saya juga memberikan aspirasi atau disebut BKK [bantuan keuangan khusus] kepada Desa Pluneng. Di sana kan juga ada umbul [pemandian], dan saya berikan bantuan Rp2 miliar untuk pengembangan. Alhamdulillah, sudah berjalan, sangat bagus dan ramai,” tuturnya.

Untuk Kelola Sampah Saja Pemkot Solo Harus Keluarkan Rp70 Miliar!

Pengembangan wisata di sisi selatan

Tak hanya berkontribusi untuk wisata air, Klaten juga mengembangkan wisata alam di sisi selatan, seperti Bukit Cinta yang berada di Desa Gunung Gajah, Bayat, Klaten. Untuk mempromosikannya, Sri Mulyani kala itu bahkan mengadakan pelantikan 47 kepala desa di tempat tersebut. Tempat wisata itupun juga berhasil meraup omzet hingga Rp2 miliar.

Selain Bukit Cinta, Klaten juga masih memiliki Bukit Siduguro yang memiliki pemandangan indah. Di dekat daerah wisata tersebut, juga ada Rawa Jombor yang dikembangkan dan tahun ini mendapat bantuan dari Kementerian Pariwisata.

Tak hanya terkenal dengan berbagai wisata, Klaten juga mempunyai hidangan istimewa yang dikenal dengan HIK atau Hidangan Istimewa Klaten, sama seperti wedangan atau angkringan di Yogyakarta.

“Pemerintah daerah juga sangat memperhatikan Hidangan Istimewa Klaten itu, sehingga setiap tahunnya, Dinas Perdangaan Klaten ada festival HIK yang digelar saat memperingati hari jadi Kabupaten Klaten dengan ratusan gerobak yang dipajang dan disiapkan di Alun-alun Klaten. Sehingga, masyarakat bisa makan gratis di situ,” tuturnya dalam bintang santai bersama Solopos TV yang tayang pada Kamis (24/9/2020).

Festival tersebut tidak hanya mempromosikan kuliner Klaten, tetapi juga memotivasi dan memberikan semangat kepada masyarakat bahwa pemerintah juga ikut mendukung HIK yang ada di Nusantara. Menurutnya, HIK ini merupakan makanan dengan menu yang merakyat, namun menunya tetap 4 sehat 5 sempurna. Saat makan pun, pembeli bisa duduk dengan obrolan yang cair, santai, dan sederhana.

Jika ditanya tentang makanan HIK yang disukai, Sri Mulyani menyatakan bahwa makanan itu hanya ada dua, enak dan enak banget. Jadi menurutnya, semua makanan Klaten itu hanya ada enak dan enak banget.

Hajatan Saat Pandemi Covid-19 Klaten: Boleh Ada Hiburan Tapi Tamu Tak Boleh Sumbang Lagu

Pencinta olahraga

Disamping membicarakan tentang wisata Kabupaten Klaten, Sri Mulyani juga menceritakan tentang hobinya di masa sebelum dan sesudah pandemi. Ternyata, perempuan yang juga istri dari mantan Bupati Klaten Sunarna tersebut punya hobi berenang.

“Jadi setiap pagi itu, kegiatan sebelum ada corona ini, habis Subuhan itu berenang di tempat yang umum, yaitu di Jolotundo,” tuturnya.

Meski mengaku suka olahraga, namun baginya tidak harus menentukan jenis olahraganya. Bagi Sri Mulyani yang terpenting baginya adalah bisa menggerakan tubuh untuk membakar lemak dan menjaga stamina. Namun, karena pandemi Covid-19, dia tak lagi berenang dan memilih bersepeda agar tubuh tetap bergerak dan berstamina. Dia juga lebih menyukai bersepeda sendirian karena lebih aman.

“Kalau dengan temen asyik, seru, dan semangat. Tetapi, kadang yang tidak bikin menyenangkan bagi saya tapi yang lain oke-oke saja yaitu landing-nya kan di warung soto. Jadinya [malah] nggak jadi langsing, nggak jadi sehat,” ujar ibu dari empat anak tersebut sambil tersenyum.

Meskipun dilarang untuk bersepeda sendirian oleh sang suami, ia tetap lebih memilih bersepeda sendirian agar tetap menjaga stamina. Namun Sri Mulyani sebenarnya tidak benar-benar sendirian saat bersepeda. Karena waktu itu dia masih menjabat sebagai bupati, dia tetap dikawal oleh ajudannya yang mengikuti dari jauh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya