SOLOPOS.COM - Ilustrasi. Proses pembuatan Batik Ciprat oleh para tuna daksa di Kabupaten Pati (Indonesia.go.id)

Solopos.com, KLATEN—Sejumlah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) membikin batik ciprat di Kemudo, Kecamatan Prambanan, Klaten, Kamis (4/11/2021). Agar tidak mengamuk saat membikin batik ciprat, sejumlah ODGJ yang berbaur dengan penyandang disabilitas itu dibikin enjoy dan tak ada unsur paksaan.

Sebagaimana diketahui, sebanyak 25 orang yang terdiri atas ODGJ dan penyandang disabilitas berkreasi membikin batik ciprat di kompleks kantor desa setempat, setiap Selasa dan Kamis dalam satu pekan. Mereka membikin batik ciprat dari pukul 08.00 WIB-12.00 WIB.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kreativitas sejumlah ODGJ dan penyandang disabilitas di Desa Kemudo, Kecamatan Prambanan, bermula setelah mengikuti pelatihan membikin batik ciprat yang difasilitasi Balai Kartini di Temanggung, Jateng. Pembuatan batik ciprat dinilai sangat sederhana dimulai dengan menyiapkan kain polos berwarna putih.

Baca Juga: Sarjana hingga Magister Perebutkan Lowongan Perangkat Desa di Wonogiri

Selanjutnya, batik itu diciprati dengan malam. Cipratan malam disesuaikan dengan kebutuhan. Terkadang dengan teknik vertikal, horizontal, atau pun secara ngasal. Begitu sudah diwarnai, kain batik ciprat dikeringkan.

Satu potong batik ciprat berukuran 210 cm X 115 cm. Batik ciprat dengan motif satu warna dijual senilai Rp120.000. Sedangkan motif ciprat dengan dua warna atau lebih biasanya senilai Rp175.000.

Sejak pertengahan September 2021 hingga sekarang, sejumlah ODGJ dan penyandang disabilitas sudah mencetak kurang lebih 100 potong.

Baca Juga: Bupati Boyolali Terima Gelar dari Keraton Solo

“Tak ada paksaan dalam berkreasi. Termasuk menentukan jumlah yang harus dibikin. Selama ini tak ada ODGJ yang mengamuk saat diajak membikin batik. Semoga, tak ada yang mengamuk di sini,” kata Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Kemudo, Kecamatan Prambanan, Reni Susanti, saat ditemui wartawan di kompleks kantor desa setempat, Kamis (4/11/2021).

Hal senada dijelaskan Kepala Desa (Kades) Kemudo, Kecamatan Prambanan, Hermawan Kristanto. ODGJ yang diajak berkreasi membikin batik ciprat merupakan ODGJ yang sudah mendekati sembuh. Sehingga dapat diajak berkomunikasi dengan baik.

“ODGJ di sini ada juga yang disebabkan tekanan jiwa. Saat mengajak para ODGJ, kami juga melakukan pendekatan ke orang tua atau pun anggota keluarganya. Dengan adanya kegiatan seperti ini, mereka bisa bersosial sekaligus memperoleh pendapatan. Jadi tak melulu di rumah [di Kemudo terdapat 14 ODGJ dan 20 penyandang disabilitas],” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya