SOLOPOS.COM - Wakil Presiden Jusuf Kalla (Rachman/JIBI/Bisnis)

RUU Tax Amnesty memang belum disahkan DPR. Namun, JK sendiri menyatakan target pengampunan pajak itu tinggi.

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah tetap mewaspadai tingkat defisit yang tinggi dalam rancangan anggaran penerimaan dan belanja negara perubahan 2016 seiring ketidakpastian pendapatan dari hasil kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengakui target penerimaan dari kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty) yang ditetapkan Kementerian Keuangan memang cukup tinggi. Menurut dia, tak ada cara yang bisa membuktikan perhitungan secara pasti nilai pendapatan yang bisa diperoleh dari hasil tax amnesty.

Ekspedisi Mudik 2024

“Memang kalau dari sisi perhitungan menteri keuangan agak tinggi, kita lihat nanti kenyatannya saat pelaksanaan,”ujarnya di Kantor Wakil Presiden, beberapa waktu lalu.

Kendati demikian, dia tetap optimis pelaksanaan akan berjalan baik ke depan. Saat ini, dia berharap Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dapat mengesahkan RUU Tax Amnesty menjadi UU sebelum pengajuan RAPBNP 2016 pada Mei 2016.

Dalam kesempatan tersebut, Kalla berkomitmen untuk tetap berhati-hati menjaga defisit anggaran jika penerimaan dari tax amnesty tidak tercapai sesuai proyeksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya