SOLOPOS.COM - Wings Air Solo-Surabaya Terbang Perdana dari Bandara Adi Sumarmo, Senin (21/7/2014). (Solopos - dok)

Solopos.com, SOLO — Maskapai penerbangan selama ini kesulitan mengembangkan rute baru penerbangan dari dan menuju Solo. Oleh karena itu, sebagian maskapai penerbangan mengubah strategi operasional mereka dengan menghubungkan tiga kota sekaligus demi menjaga load factor atau tingkat keterisian tetap tinggi.

General Manager (GM) Bandara Adi Seomarmo Abdullah Usman mengatakan, kini, Wings Air sukses mengoperasikan rute Bandung-Solo-Surabaya. Dia mengatakan saat mengoperasikan Solo-Surabaya, load factor masih rendah. Namun setelah rute Bandung dioperasikan, maka kini load factor sangat baik, terutama dari Solo menuju Bandung.

Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya

Abdullah Usman juga mengatakan, menghubungkan tiga kota juga akan dilakukan oleh Air Asia yang berencana mengisi rute yang ditinggal Silk Air, yakni Solo-Singapura yang dikoneksikan dengan Bali. Menurut dia, rute baru penerbangan Air Asia itu menurut rencana akan mulai dioperasikan pada Desember mendatang.

“Menghubungkan tiga kota ini memang bisa menjadi alternatif baru dengan memberikan subsidi silang apabila rute yang satu sepi bisa disubsidi dari rute yang satunya lagi. Jadi strategi ini saling melengkapi dan menutup kekurangan rute lainnya,” ungkap Usman saat dihubungi Solopos, Jumat (28/11/2014).

Abdullah Usman sempat pula menyampaikan operasional rute baru penerbangan Air Asia itu kini masih terhambat dalam mencari slot time untuk mendarat di Bali. Pasalnya, 25 kali penerbangan di Solo yang dilakukan dalam satu hari, di Bali hanya dilakukan dalam waktu satu jam. Oleh karena itu, sangat sulit untuk menentukan slot time di Bandara Ngurah Rai, Tuban, Badung, Bali.

Bukan hanya itu, Garuda Indonesia juga berencana mengisi rute baru dengan menghubungkan tiga kota, yakni Solo-Surabaya-Lombok. Branch Manager (BM) Garuda Indonesia Solo, Supriyono, mengatakan saat ini sudah mengusulkan ke kantor area. Namun usulan tersebut menurut dia, masih akan dianalisis.

“Kami ingin mengambil pasar dari Jogja dan Semarang dengan mengoperasikan rute tersebut karena selama ini di kedua kota itu belum ada yang menuju ke Lombok. Selain itu, dengan transit di Surabaya, kami juga ingin memfasilitasi penumpang yang ingin ke Lombok,” ujar Supriyono.

Dia menyampaikan berencana menggunakan pesawat jenis ATR untuk melayani rute baru perbangan tersebut. Meski begitu, dia mengaku tidak menutup kemungkinan akan menggunakan pesawat jenis lain asalkan pasar kuat.

Supriyono menjelaskan pasar di wilayah timur saat ini masih sangat minim sehingga perlu dikatrol dengan menghubungkan beberapa kota. Oleh karena itu, pihaknya berharap pemerintahan yang baru akan bisa mengambangkan pariwisata demi membantu maskapai penerbangan melakukan ekspansi rute penerbangan.

Dia berpendapat brand Solo harus terus ditingkatkan dan dibangun supaya wisatawan semakin tertarik untuk berkunjung ke Solo. Hanya dengan cara itulah pariwisata Solo bisa tumbuh berkembang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya