SOLOPOS.COM - Kondisi Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, Jumat (20/8/2021). Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mendapatkan hasil kajian bangunan Rusun Semanggi di Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo membahayakan dan perlu domosili atau penghancuran. (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, akan merobohkan Rusunawa Semanggi di Kelurahan Mojo, Pasar Kliwon. Warga tidak akan mendapatkan pesangon, melainkan diberi uang ganti sewa sementara yang belum diketahui jumlahnya.

Bangunan ini akan dibongkar karena kondisinya dianggap sudah tidak layak huni. Sebagai informasi, Rusunawa Semanggi dibangun Jokowi saat menjabat sebagai Wali Kota Solo pada 2009. Bangunan yang memiliki 196 kamar itu merupakan salah satu rumah sewa milik Pemkot Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Solo, Taufan Basuki, mengatakan pembongkaran Rusunawa Semanggi akan dilakukan mulai 2022. Pihaknya akan mulai melakukan persiapan serta pengosongan lahan hingga Desember 2021.

“Mulai Juli kemarin sudah kita bebaskan uang sewanya. Sampai Desember 2021 nanti sudah harus kosong,” kata dia seperti dikutip dari Detik.comKamis (26/8/2021).

Baca juga: Malam-Malam Kapolres dan Dandim Klaten Antarkan Bantuan ke Rumah Warga Terdampak Pandemi

Menurutnya, Pemkot Solo hanya bertugas untuk melakukan persiapan-persiapan hingga lahan siap dibangun. Sedangkan pembangunannya akan dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Tugas kita menyiapkan lahan yang clear and clean. Nanti selanjutnya akan dikerjakan Kementerian PUPR, anggarannya dari pusat,” tutupnya.

Pembongkaran Rusunawa Semanggi tentu membuat para penghuninya cemas. Namun, perwakilan penghuni rumah susun sewa sederhana (Rusunawa) Semanggi telah bertemu dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Balaikota Solo, Selasa (24/8/2021).

Ketua Paguyuban Rusun Semanggi, Surtyo Budi, menjelaskan enam orang perwakilan menemui Gibran di kantornya Selasa lalu. Warga mendapatkan panggilan telepon hari itu juga untuk bertemu dengan wali kota.

“Pertemuan membahas apa yang dikeluhkan masyarakat mengenai relokasi atau pun pesangon dan juga masalah legalitas untuk bisa menghuni [Rusunawa Semanggi] lagi,” kata dia kepada Solopos.com, Rabu (25/8/2021).

Baca juga: Rusunawa Semanggi Solo Bakal Dirobohkan, Penghuni Meminta Solusi

Menurut dia, Gibran akan memberikan uang ganti sewa hunian sementara, namun belum disampaikan nominalnya.

“Nanti akan ada pertemuan lagi dengan Perkim [Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan/DPKPP Kota Solo] supaya makin jelas,” ujarnya.

Budi mengatakan telah melakukan pertemuan dengan warga Selasa malam untuk menyampaikan hasil pertemuan dengan Gibran. Kondisi warga Rusunawa Semanggi menjadi lebih tenang adem setelah mendapatkan kejelasan dari Wali Kota Solo secara langsung.

“Jadi apa yang dilontarkan dari Perkim pada rapat pertama enggak ada pesangon, enggak ada relokasi ternyata dijawab jelas oleh pak wali kemarin. Sampun radi adem,” paparnya.

Baca juga: Sidak Masker di Bali, Warga Yang Terjaring Didenda Rp100.000

Terpisah, saat diminta konfirmasi, Gibran belum memberikan keterangan mengenai sumber anggaran untuk subsidi hunian sementara bagi warga rusunawa apakah termasuk dalam anggaran dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Solo.

“Ini baru kami rancang. Nanti ada pertemuan kedua lagi sama warga. Sama Perkim,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya