SOLOPOS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin. (Twiotter@KremlinRussia_E)

Solopos.com, JAKARTA — Dua negara Eropa yang sedang berperang, Rusia dan Ukraina, sepakat untuk saling tukar 200 tawanan perang sebagai salah satu pertukaran terbesar dari perang tujuh bulan terakhir.

Pertukaran tawanan perang itu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kepada stasiun televisi Amerika Serikat (AS), PBS .

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Erdogan mengumumkan hal itu setelah pembicaraan pekan lalu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di sela-sela pertemuan puncak regional di Uzbekistan.

Akan tetapi, Erdogan tidak memberikan perincian lengkap tentang pertukaran itu.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Serangan Besar-besaran Rusia, 400 Tentara Ukraina Jadi Korban 

Dia hanya menyebut orang-orang yang dipertukarkan sebagai sandera dan tidak mengatakan berapa banyak dari masing-masing pihak.

“Dua ratus sandera akan dipertukarkan berdasarkan kesepakatan antara para pihak. Saya pikir langkah signifikan akan diambil ke depan,” kata Erdogan kepada televisi PBS pada Senin (19/9/2022) malam seperti dikutip ArabNews.com, Selasa (20/9/2022).

Sebagai anggota NATO, Turki telah mencoba untuk tetap netral dalam konflik Rusia-Ukraina.

Baca Juga: Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Kecelakaan

Negara itu memasok drone tempur ke Kyiv namun menghindari sanksi yang dipimpin negara Barat terhadap Moskow.

Erdogan mengatakan dia memiliki kesan bahwa Putin bersedia mengakhiri perang.

“Kami melakukan diskusi yang sangat ekstensif dan dia benar-benar menunjukkan kepada saya bahwa dia bersedia untuk mengakhiri ini sesegera mungkin. Itu kesan saya karena keadaan saat ini cukup bermasalah,” kata Erdogan.

Baca Juga: Putin: Rusia Tidak Terlibat dalam Krisis Energi di Eropa

Erdogan mengatakan kembalinya Rusia atas tanah yang direbut akan menjadi bagian penting dari setiap gencatan senjata yang langgeng.

“Jika perdamaian akan dibangun di Ukraina, tentu mengembalikan tanah yang diserbu akan menjadi penting,” katanya.

Ketika ditanya berulang kali apakah Putin harus bertanggung jawab atas invasi ke Ukraina, Erdogan hanya mengatakan tidak ada untungnya memihak.

Baca Juga: Keakraban Jokowi & Pemimpin Dunia di KTT G7, Muluskan Misi ke Ukraina-Rusia

“Kami tidak akan membela satu pemimpin. Sebaliknya kita harus mencari solusi yang akan memuaskan semua pihak yang terlibat.”

Erdogan telah berulang kali mencoba menyatukan Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Turki untuk pembicaraan gencatan senjata.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Erdogan: Rusia dan Ukraina Saling Tukar 200 Tawanan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya