SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Solopos/Dok)

Solopos.com, JAKARTA–Kurs rupiah dibuka melemah pada awal perdagangan Selasa (7/6/2022).

Rupiah tertekan ke level Rp14.462,5 per dolar AS.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan data Bloomberg, di pasar spot, rupiah melemah 0,12% ke level Rp14.462,5 per dolar AS pada pukul 09.10 WIB.

Rupiah telah melemah 1,4%  sepanjang tahun berjalan. Indeks dolar AS hingga pukul 09.15 WIB, menguat 0,2% atau 0,208 poin ke level 103.653.

Ekspedisi Mudik 2024

Kenaikan ini terjadi sejak pembukaan dari penutupan sebelumnya di level 102,447.

Baca Juga: Kurs Rupiah di BRI, BNI, Mandiri, dan BCA, Senin 6 Juni 2022

Mayoritas mata uang Asia juga terpantau bergerak di zona merah. Yen Jepang melemah 0,58%, won Korea Selatan melemah 0,20%, yuan China melemah 0,24%, dan dolar Singapura melemah 0,19% hingga 09.20 WIB.

Sebelumnya, Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan sentimen The Fed masih memberikan tekanan ke rupiah.

The Fed diyakini bakal menaikan kembali tingkat suku bunga acuannya sebesar 50 basis points (bps) di pertengahan Juni ini.

Adapun, hari ini, Selasa (7/6/2022), Ariston menilai potensi rebound mata uang rupiah masih terbuka karena sentimen pasar terhadap aset berisiko masih besar.

Dia menyebut kemarin sebagian indeks saham Asia ditutup positif, indeks saham Eropa pun dibuka positif.

Baca Juga: Mantap, Kurs Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp14.480 Per Dolar AS

“Potensi rebound rupiah ke arah Rp14.400, resisten di Rp14.480,” tutur Ariston.

Mengutip Bloomberg, selain penguatan dolar AS, obligasi pemerintah AS pun menahan kerugian yang mengirim imbal hasil tenor 5 dan 10 tahun lebih dari 3% untuk kali pertama sejak pertengahan Mei menjelang banyak pasokan utang baru sebelum data inflasi penting dirilis akhir pekan ini.

Imbal hasil Treasury AS tenor 10 tahun melonjak lebih dari 10 basis poin karena imbal hasil di seluruh kurva naik setidaknya tujuh basis poin pada Senin (6/6/2022).

Di Wall Street, pasar saham berjuang untuk rebound berkelanjutan di tengah kekhawatiran meningkatnya biaya pinjaman akan merugikan pertumbuhan dan pendapatan perusahaan. Laporan pekerjaan AS pada Jumat (3/6/2022) memvalidasi jalur pengetatan moneter agresif Federal Reserve.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Rupiah Dibuka Loyo Rp14.462, Waspada Dolar AS Lagi Ngamuk

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya