SOLOPOS.COM - Dedaunan di kawasan Objek Wisata Dieng membeku. (@aryadidarwanto)

Solopos.com, WONOSOBO — Fenomena hawa beku kembali melanda kawasan Wisata Dieng di perbatasan kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara. Bahkan bentangan rumput di sekitar Candi Setyaki dan Candi Arjuna sudah tertutup es.

Embun es atau orang lokal menyebut sebagai embun upas  terjadi seiring turunnya suhu di kawasan ini menjadi -1 derajar Celcius. Mengutip bisnis.com, Rabu (7/7/2021), pemilik akun @aryadidarwanto menyatakan kondisi beku itu lewat akun medsosnya.

Promosi Lewat BRInita, Kampung Hijau Kemuning Tangerang Sulap Lahan Jadi Produktif

“Dieng berembun es. Sepertinya musim salju sudah mulai di Tanah Para Dewa ini. Dari kemarin sore sudah muncul tanda-tandanya, suhu sore hari sekitar pukul 17.00 suhu Dieng sudah memiliki suhu sekitar 10 derajat celcius. Dan pagi ini mencapai minus 1 derajat celcius,” tulis @aryadidarwanto.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga : Pemkab-PDAM Wonosobo Gratiskan Air Bersih Bagi MBR

Adapun cakupan embun es tidak begitu luas. Wilayah yang memiliki embun es yakni sekitar Candi Setyaki dan Candi Arjuna. Dia juga menuliskan bahwa puncak musim salju Dieng diperkirakan pada Agustus dan September.

Dalam foto yang diposting, tampak rumput kering berselimut titik embun yang membeku. Ada juga rumput yang masih segar berselimut titik embun yang membeku. Saat dicek melalui Google, maka suhu siang hari di Dieng Plateau, pada pukul 12.00 WIB yakni memiliki suhu 18 derajat Celcius.

Fenomena Mbun Upas ini menjadi daya tarik wiasat seperti yang terjadi pada 2019. Wisatawan menikmati embun beku yang muncul akibat penurunan suhu hingga minus tujuh derajat celcius di kompleks Candi Arjuna, di dataran tinggi Dieng, Banjarnegara.

Baca Juga : Bunyi Sembunyi, Karya Hybrid Musik Wonosobo-Banyumas

Kondisi suhu dingin tersebut akan lebih terasa dampaknya seperti di wilayah dataran tinggi Dieng dimana pada kondisi ekstrim dapat menyebabkan terbentuknya embun beku atau frost. Diprediksikan potensi kondisi suhu dingin seperti ini masih dapat berlangsung selama periode puncak musim kemarau, Juni-Juli-Agustus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya