SOLOPOS.COM - Patok terkait rencana pembangunan jalan tol Solo-Jogja terpasang di tengah perkampungan Dukuh Mendungan, Desa Kapungan, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Rabu (5/8/2020). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN -- Warga pemilik rumah di Klaten yang bakal terisolasi gara-gara pembangunan tol Solo-Jogja boleh minta dibebaskan.

Tawaran ini misalnya berlaku bagi warga di sisi timur Dukuh Pasekan, Desa Ngabeyan, Kecamatan Karanganom, Klaten. Tawaran ini bisa diambil, bisa pula tidak, artinya pembebasan lahan tergantung permintaan dari warga.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal itu disampaikan Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Klaten, Wahyu Prasetyo, saat ditemui wartawan di Setda Klaten, Jumat (7/8/2020).

Puluhan Mobil Antik Dipamerkan di Karanganyar Besok, Pengunjung Boleh Selfie

Wahyu mengatakan posisi rumah di Pasekan yang terancam terisolasi akibat jalan tol itu sempat disampaikan perwakilan warga saat digelar sosialisasi dan konsultasi publik rencana pengadaan tanah untuk pembangunan jalan tol Solo-Jogja di aula kantor Desa Ngabeyan, Kamis (6/8/2020).

“Itu nanti bisa dikomunikasikan. Bisa ikut dibebaskan sekalian. Sepanjang ada permintaan warga membuat dengan membuat surat pernyataan tentu nanti tetap diganti,” kata Wahyu.

Dia menjelaskan proses ganti kerugian untuk rumah yang terisolasi tetap dilakukan sesuai mekanisme. Hal itu termasuk dengan melihat status tanah yang ditempati warga.

Coklit Pemilih Pilkada, Bawaslu Solo Dapati 1.000 Temuan untuk Perbaikan KPU

Tetap Diberi Akses Jalan

Namun jika warga menghendaki tetap tinggal di tanah tersebut, Wahyu mengatakan akses bagi warga tersebut tetap diperhatikan. Pelaksana bakal membuatkan jalan keluar-masuk agar perkampungan warga tetap terhubung dengan perkampungan lainnya.

Di sisi lain, Wahyu mengatakan sosialisasi dan konsultasi publik dilakukan sejak Selasa (4/8/2020). Dari sosialisasi dan konsultasi publik yang digelar selama tiga hari terakhir, Wahyu menyebut relatif berjalan lancar.

Sosialisasi dan konsultasi publik sudah digelar di sejumlah desa di wilayah Kecamatan Polanharjo, Delanggu, Ceper, serta Karanganom. “Rata-rata di Klaten berdasarkan pengalaman dari tim provinsi atau PPK walau mash pertama termasuk lancar,” urai dia.

Hoaks Bertebaran Jelang Pilkada, Kapolresta Solo: Jangan Terprovokasi!

Sosialisasi dan konsultasi publik bakal dilanjutkan ke desa-desa lainnya yang bakal dilintasi jalan tol Solo-Jogja. Ditargetkan, sosialisasi dan konsultasi publik dari tim persiapan pemprov dan PPK itu rampung pada Selasa (25/8/2020).

Kepala Desa (Kades) Ngabeyan, Supriyadi, mengatakan jumlah rumah yang terancam terisolasi berada di sisi timur Dukuh Pasekan. Di kawasan yang tak dilewati jalan tol Solo-Jogja itu ada sekitar tujuh rumah.

Soal kemungkinan bisa ikut dibebaskan, Supriyadi mengatakan terkendala dengan status tanah. Hal itu karena rumah yang yang terancam terisolasi tersebut didirikan di tanah negara. Dikhawatirkan, mereka tak bisa mendapatkan ganti kerugian.

“Akhirnya tetap menempati di sana. Untuk jalan nantinya tetap disediakan dari pelaksana jalan tol termasuk jalan masuk kampung,” urai dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya