SOLOPOS.COM - Warga bersama TNI dan Polri melakukan evakuasi pascabencana longsor yang menimpa dinding tembok rumah salah satu warga di Lingkungan Ploso RT 002 RW 008, Kelurahan Kismantoro, Kecamatan Kismantoro, Wonogiri, Senin (14/2/2022). (Istimewa/Polres Wonogiri)

Solopos.com, WONOGIRI—Bencana tanah longsor kembali menerpa salah satu daerah di Kabupaten Wonogiri. Kali ini kejadian itu menimpa rumah Semo, 48, warga Lingkungan Ploso RT 002 RW 008, Kelurahan Kismantoro, Kecamatan Kismantoro, Wonogiri.

Bencana longsor yang dilaporkan pada Senin (14/2/2022) sekira pukul 07.00 WIB kepada Polsek Kismantoro. Longsor terjadi karena curah hujan tinggi yang berlangsung lebih kurang tiga jam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam rilis Polsek Kismantoro yang disampaikan melalui Kasubsi Penmas Humas Polres Wonogiri, Aiptu Iwan Sumarsono, seusai laporan bencana longsor itu diterima, Unit Reskrim Polsek Kismantoro bersama anggota Koramil 20 Kismantoro dan perwakilan Kecamatan Kismantoro mendatangi rumah Semo.

Baca Juga:Mengenal La Nina di Wonogiri dan Prosedur Mitigasi Pra-Bencana

“Tanah bergerak dan mengakibatkan longsor itu berdampak pada dinding tembok rumah korban [Semo] jebol,” seperti dikutip dalam rilis Polsek Kismantoro, Senin (14/2/2022).

Akibat kejadian bencana tersebut, Semo mengalami kerugian material yang ditafsir senilai Rp3 juta. Dalam dokumentasi yang diterima Solopos.com, warga bersama TNI dan Polri sedang mengevakuasi longsoran tanah yang menimpa tembok rumah Semo.

Kejadian longsor ini menjadi salah satu dari sekian banyak bencana yang terjadi di beberapa daerah di Kabupaten Wonogiri. Faktor utamanya karena fenomena La Nina yang turut menimpa Kabupaten Wonogiri yang diperkirakan sampai Maret 2022.

Baca Juga: Hujan Terus Menerus, Wonogiri Waspada Bencana

“Biasanya kalau curah hujan tinggi dan terjadi dalam kurun waktu satu jam atau lebih, dapat diprediksi akan hadir bencana,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto.

Selain La Lina, kata dia, faktor kelas kemiringan lereng di beberapa daerah di Kabupaten Wonogiri juga berpengaruh. Bambang menambahkan dengan kawasan risiko rawan bencana longsor di beberapa daerah di Kabupaten Wonogiri, warga diharapkan sadar mitigasi kebencanaan.

“Upaya mitigasi dari warga ini menjadi peran penting, selain pemerintah. Potensi-potensi bencana itu pasti ada tandanya, jika warga tidak memahami [mitigasi] kebencanaan, maka nantinya akan gagap ketika bencana itu terjadi,” jelas Bambang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya