SOLOPOS.COM - Ilustrasi perumahan (JIBI/Solopos/Dok.)

Rumah subsidi Soloraya, pada 2016 rumah bersubsidi di Soloraya menjadi Rp116 juta.

Solopos.com, SOLO–Harga rumah subsidi di Soloraya dipastikan naik dari Rp110,5 juta menjadi Rp116 juta mulai Januari 2016. Rumah nonsubsidi pun diprediksi akan mengalami kenaikan harga sebanyak 5%-10%.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Real Estat Indonesia (REI) Jateng, Priyanto, mengatakan kenaikan harga rumah subsidi tersebut sudah ditentukan Kementerian Keuangan. Dia pun menilai pengajuan pembelian rumah harus dilakukan secepatnya karena dipastikan setiap tahun selalu ada penyesuaian harga.

Menurut dia, kenaikan tersebut dipengaruhi naiknya harga tanah, material bangunan, dan upah tenaga kerja.

Kenaikan harga ini menyebabkan uang muka dan nilai angsuran meningkat. Meski begitu, penambahan angsuran tidak terlalu tinggi, yakni Rp50.000-Rp100.000 per bulan dan masih berada di kisaran Rp700.000-an.

“Masyarakat bisa memanfaatkan momen akhir tahun ini untuk membeli rumah sebelum ada kenaikan harga dan biasanya kalau Desember penjualan memang naik hingga 15% jika dibandingkan bulan biasanya,” ungkap Priyanto saat dihubungi Solopos.com, Rabu (25/11/2015).

Dia juga berharap bermacam keringanan, seperti pajak dan perizinan yang diberikan oleh pemerintah bisa segera diaplikasikan hingga daerah sehingga mampu mendorong pembanguan rumah subsidi.

Menurut dia, setiap tahun kebutuhan rumah di Indonesia sebanyak 800.000 unit tapi biasanya tidak pernah bisa terpenuhi. Akibatnya backlog atau kesenjangan anatara pemenuhan dan permintaan rumah semakin besar.

Priyanto mengaku optimistis meski harga rumah naik pada tahun depan tapi permintaan bisa lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun ini. Hal ini karena kondisi perekonomian yang diprediksi membaik dan semakin banyaknya rumah yang tersedia. Diakuinya, hingga akhir Oktober, dari total target pembangunan rumah 14.000 unit baru terpenuhi 5.800 unit yang terdiri atas 3.800 rumah murah dan 2.000 rumah komersil.

“Sulit untuk mencapai target pembangunan rumah di tahun ini tapi harapan tahun depan penyediaan lebih banyak jadi bisa menutup target di tahun ini dan tahun depan,” kata dia.

Ketua REI Soloraya, Anthony Abadi Hendro P., mengungkapkan penjualan rumah nonsubsidi pada akhir tahun ini cenderung stagnan, kecuali untuk rumah menengah atas yang memiliki konsep jelas dengan memperhatikan lingkungan, kenyamanan, dan bebas banjir. Walaupun pembangunan rumah subsidi belum bisa mencapai 3.500 unit hingga akhir tahun tapi ketersediaan di tahun depan dinilai signifikan. Hal ini karena masih banyak yang melakukan pembebasan lahan di akhir tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya