SOLOPOS.COM - Kantor Balai Desa Langenharjo, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo tutup sementara waktu. Sebagai gantinya pelayanan publik dipindahkan di rumah perangkat desa setempat. Foto diambil pada Rabu (11/11/2020). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardhani)

Solopos.com, SUKOHARJO – Sejumlah desa di Kabupaten Sukoharjo mulai menutup operasional rumah karantina untuk menampung pasien positif Covid-19 tanpa gejala. Selain sepi peminat, pasien tanpa gejala lebih banyak memilih karantina mandiri.

Kepala Desa (Kades) Demakan, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, M. Harban Mulhadi, mengatakan sebelumnya pemerintah desa menyiapkan rumah karantina dengan memanfaatkan bangunan sekolah dasar (SD) setempat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Prediksi Bahaya Erupsi Merapi ke Barat, Warga Sudah Siap?

Rumah karantina tersebut disiapkan kala untuk menampung pemudik yang datang ke wilayahnya. Para pemudik ini dikarantina selama 14 hari.

"Di rumah karantina kita siapkan tempat tidur, suplai makanan, obat-obatan atau vitamin dan penjaga," kata dia ketika dijumpai Solopos.com di ruang kerjanya pada Rabu (11/11/2020).

Namun sejak dioperasikan, rumah karantina Covid-19 hanya menampung dua orang pemudik. Banyak pemudik yang enggan memanfaatkan rumah karantina dan memilih mengkarantina mandiri di rumah.

Ibu dan 2 Anaknya di Madiun Positif Covid-19

Atas kondisi ini pemerintah desa menutup operasional rumah karantina Covid-19. Kini pemerintah desa mengoptimalkan program Jogo Tonggo sebagai upaya pencegahan dan penanganan virus corona.

"Bagi warga terkonfirmasi positif Corona tanpa gejala melakukan karantina mandiri di rumah. Nanti kita suplai bantuan beras, makanan, dan obat-obatan," katanya.

Petugas kesehatan dengan melibatkan bidan desa juga akan memantau kondisi kesehatan warga positif tersebut. Salah satunya memantau kondisi suhu badan warga setiap pagi, siang dan malam.

Sultan HB X: Semoga Merapi Gembos

Pemerintah Desa Grogol, Kecamatan Weru menyiapkan rumah isolasi di salah satu bangunan di kantor balai desa setempat. Kades Grogol, Heri Putut, mengatakan rumah karantina atau isolasi disiapkan sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

"Rumah karantina ini kita siapkan untuk mereka yang positif tanpa gejala dan tak bisa diisolasi di rumah. Namun sejauh ini belum digunakan," katanya.

Dia mengatakan warga memilih karantina mandiri di rumah karena merasa dekat dengan keluarga. Meskipun sering kali karantina mandiri tersebut mengakibatkan penyebaran Covid-19 menjadi klaster keluarga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya