SOLOPOS.COM - Kasi Bimbingan dan Pengembangan Damkar Boyolali, Mochamat Supriyatin, saat diwawancara Solopos.com di kantornya, Kamis (29/12/2022). (Solopos.com/Ni'matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI–Pemadam Kebakaran (Damkar) Boyolali mengimbau masyarakat yang ingin bepergian dari rumah menjelang akhir 2022 untuk selalu memperhatikan beberapa hal.

Kasi Bimbingan dan Pengembangan Damkar Boyolali, Mochamat Supriyatin, meminta masyarakat yang akan meninggalkan rumah untuk memastikan kondisi kompor tidak menyala.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami pesan kepada masyarakat di manapun, tak hanya Boyolali, kalau mau bepergian tolong bisa dicek gasnya, sekalian cabut regulatornya, pastikan tidak ada api yang menyala,” ujarnya saat ditemui Solopos.com di kantornya, Kamis (29/12/2022).

Ia juga berpesan untuk warga tidak membuat banyak sambungan setop kontak listrik. Supri mengungkapkan hal tersebut membuat rawan korsleting.

Supri juga menjelaskan jika ingin menyalakan lampu maka nyalakan seperlunya saat ditinggal beberapa hari.

Selanjutnya, ia menginformasikan bagi warga masyarakat yang melihat terjadi kebakaran di sekitar rumahnya untuk tak ragu menghubungi hotline Damkar Boyolali di 0276 321 313. Ia memastikan proses pemadaman ataupun penyelamatan lainnya tak akan dipungut biaya sama sekali.

“Sempat itu ada yang tidak melapor ke Damkar, takutnya membayar. Jadi kami tegaskan kalau memanggil kami itu gratis alias tidak bayar,” jelas dia.

Supri juga mengatakan masyarakat juga bisa melakukan penyelamatan sambil menunggu tim Damkar Boyolali tiba di lokasi seperti memadamkan aliran listrik terlebih dahulu dan menyiram air.

Sepanjang Januari hingga 20 Desember 2022, Damkar Boyolali telah menangani sebanyak 65 kebakaran baik yang terjadi di Boyolali dan diperbantukan untuk memadamkan api di kabupaten/kota tetangga.

Tak hanya bertugas memadamkan api, Damkar Boyolali juga telah melakukan sekitar 149 penyelamatan mulai dari kucing, kambing, biawak, dan lain sebagainya.

“Jadi sepanjang Januari hingga Desember 2022, ada 58 kejadian kebakaran yang ditangani di wilayah Kabupaten Boyolali. Kemudian kami melaksanakan bantuan ke luar wilayah Kabupaten Boyolali ada di tujuh lokasi,” jelasnya.

Ia menjelaskan Damkar Boyolali tak hanya membantu, tapi juga dibantu saat memadamkan kebakaran di wilayah Boyolali dari Damkar daerah lain.

Supri mencontohkan jika terjadi kebakaran di wilayah perbatasan Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Semarang, maka Damkar Kabupaten Semarang juga bertindak untuk membantu.

Dia juga mengungkapkan penyebab kebakaran terbanyak adalah human error. Contohnya adalah saat keluar rumah lupa mematikan kompor dan keteledoran menempatkan barang mudah terbakar di sekitar api.

“Untuk kebakaran dengan jumlah kerugian paling parah di bengkel daerah Ngemplak itu karena mobil-mobilnya terbakar, kerugian miliaran rupiah. Korban terparah juga di sana, karena orang bengkel di sana ada thinner, jadi kena luka bakar sekitar 50%,” jelas dia.

Namun, Supri juga menyebut kejadian kebakaran rumah kayu sekaligus gabah dan jagung di wilayah Wonosegoro menjadi yang terparah.

Ia menjelaskan pada saat itu, mobil Damkar Boyolali yang berada di pos Klego membutuhkan waktu sekitar 30 menit sampai ke lokasi karena jaraknya yang jauh. Padahal, jelas dia, Damkar Boyolali memiliki standar waktu maksimal tiba 15 menit di lokasi kejadian.

“Akan tetapi ya medannya yang jauh, jadi ya 30 menit parah itu karena dia rumah kayu akhirnya cepat habis,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya