Rumah Dinas Bupati Karanganyar Dibangun, Telan Dana Rp6,5 Miliar

Solopos.com, KARANGANYAR — Proyek pembangunan rumah dinas Bupati Karanganyar dimulai. Proyek ini akan menelan anggaran mencapai Rp6,5 miliar. Bupati Karanganyar, Juliyatmono, meminta pelaksana proyek menyelesaikannya tepat waktu.

Nantinya, rumah dinas Bupati tidak akan lagi disekat pagar. Tujuannya agar masyarakat lebih mudah mengakses ruang publik tersebut. Meski demikian, ada ruang privat yang akan tetap diberi pembatas.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Pembangunan akan dilakukan CV Legra Sejahtera sebagai pemenang lelang selama enam bulan ke depan. Mohon doa restu dan semoga pembangunan dilancarkan,” ujar Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Karanganyar, Titis Sri Jarwoto, Jumat (25/6/2022).

Selain membangun rumah dinas bupati, Pemkab Karanganyar juga memulai proyek pembangunan Gedung Kebudayaan. Gedung ini berlokasi di eks Gedung Wanita Karanganyar.

Gedung Kebudayaan akan dibangun berupa joglo dan dapat dimanfaatkan masyarakat untuk berbagai keperluan seperti resepsi pernikahan. Selain itu Gedung Kebudayaan juga dijadikan ruang kreasi budaya bagi masyarakat di Bumi Intanpari.

Baca Juga: Bupati Yuni Akui Belajar dari Gibran yang Buka Warung Takjil di Rumdin

Nilai proyeknya adalah Rp19 miliar dan dikerjakan oleh PT Koala Batee Indonesia yang memenangkan lelang. Proyek ini direncanakan selesai dalam 180 hari kerja.

Gedung Kebudayaan akan dibangun berupa joglo dan dapat dimanfaatkan masyarakat untuk berbagai keperluan seperti resepsi pernikahan. Selain itu Gedung Kebudayaan juga dijadikan ruang kreasi budaya bagi masyarakat di Bumi Intanpari.

Pelaksanaan dua proyek pembangunan ini dimulai dengan seremoni peletakkan batu pertama oleh Bupati Juliyatmono di dua lokasi pada Jumat. Pertama Bupati melakukan peletakkan batu pertama pembangunan di Gedung Kebudayaan. kedua di rumah dinasnya.

Baca Juga: Hobi Bermain Tenis Meja? Silakan Mampir ke Rumdin Wabup Karanganyar

Dalam kesempatan itu ia meminta kepada pelaksana masing-masing proyek menyelesaikan tepat waktu, atau bahkan lebih cepat, sehingga bisa segera dimanfaatkan oleh masyarakat. “Semoga pembangunan selesai sesuai batas waktu dan nantinya dapat dimanfaatkan masyarakat,” ujarnya.