SOLOPOS.COM - Bayi laki-laki Nuria tertidur di tempat tidurnya yang kebanjiran di Pare, Kingkang, Wonosari, Rabu (14/4/2021). (Istimewa)

Solopos.com, KLATEN -- Air sungai di Kingkang meluap dan menyebabkan banjir hingga masuk rumah Nuria, 37, warga Dukuh Pare, Desa Kingkang, Wonosari, Klaten, Rabu (14/4/2021) malam.

Musibah banjir yang terjadi tiba-tiba itu membuat Nuria tertahan di dalam rumah dan terpaksa menidurkan bayi laki-lakinya yang berusia dua bulan di tempat tidur. Dengan santainya ia menidurkan bayinya meski air menggenang di bawah ranjang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Informasi yang dihimpun Solopos.com, empat rumah warga Dukuh Pare, Desa Kingkang, Wonosari, Klaten, memang kerap terdampak banjir saat terjadi hujan deras berlangsung selama berjam-jam.

Baca Juga: 1 Pasien Positif Covid-19 Asal Pandes Wedi Klaten Terima Donor Plasma

Lokasi tersebut dekat sungai yang menjadi pembatas Dukuh Pare (Wonosari) dengan daerah Pacing (Juwiring). Selain ada "kiriman" air dari daerah hulu, banjir yang masuk rumah warga Dukuh Pare, Desa Kingkang, Klaten, juga karena hujan deras, Rabu (14/4/2021) pukul 16.00 WIB.

Saat memasuki waktu Magrib sekitar pukul 18.00 WIB, luapan air sungai mulai masuk ke sejumlah rumah warga termasuk rumah Nuria. Air meluap ke seluruh ruangan di rumah Nuria hingga ke kamar tidur di ruang tengah.

Pada saat bersamaan, Nuria harus menidurkan bayi laki-lakinya yang berusia dua bulan. Ia pun terpaksa menidurkan bayinya di tempat tidur yang dikepung banjir.

Baca Juga: 2 Warga Miskin di Gantiwarno Klaten Terdampak Musibah Angin Kencang

Ketinggian Air

Di kamar tidur Nuria terdapat satu dipan dan kasur. Meski di bawahnya tergenang air, tempat tidur itu tak basah. Ketinggian air yang masuk ke rumah Nuria berkisar 30 cm-35 cm.

"Yang paling parah di tempat saya. Air di sini baru mulai surut pada Kamis [15/4/2021] pukul 00.00 WIB. Pagi ini tadi, kami mulai bersih-bersih. Saat banjir kemarin, anak saya yang masih bayi terpaksa saya tidurkan di tempat tidur itu. Padahal di bawahnya ada genangan air," kata Nuria saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Kamis (15/4/2021).

Nuria mengatakan daerahnya, Pare, Kingkang, Klaten, sudah lama menjadi langganan banjir dan kerap masuk rumah warga. Setiap hujan deras dan muncul "kiriman" air dari daerah hulu di sungai dekat rumahnya, otomatis rumahnya kemasukan air hujan.

Baca Juga: Lagi, 28 Warga Klaten Terpapar Covid-19, 4 Meninggal Dunia

Hal itu ditambah lagi posisi rumah lebih rendah dari jalan Kingkang-Jelobo. "Sejak saya kecil, daerah sini selalu kebanjiran. Saya hanya berharap, semoga sedimentasi sungai itu [dekat rumahnya] segera dikeruk," katanya.

Terpisah, Camat Wonosari, Muhammad Nur Rosyid, mengaku sudah mengetahui banjir yang terjadi di Desa Kingkang, Rabu (14/4/2021) malam. "Itu banjir sesaat kalau dari daerah hulu sungai deras. Yen ora, yo aman," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya