SOLOPOS.COM - Sejumlah aparat polisi berjaga saat penggeledahan rumah terduga teroris Mgn, 43 di Dukuh Ngadijoyo, Desa Parangjoro, Kecamatan Grogol, Kamis (1/12/2022). (Solopos.com/Magdalena N.P.)

Solopos.com, SUKOHARJO – Personel Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menggeledah rumah terduga teroris berinisial Mgn, 43 asal Dukuh Ngadijoyo, Desa Parangjoro, Kecamatan Grogol, Kamis (1/12/2022). Putri terakhir terduga teroris menangis saat penggeledahan dilakukan.

Penggledahan itu dilakukan usai pria berusia 43 tahun itu ditangkap di masjid sekitar lokasi rumahnya. Tim Densus 88 Antiteror tiba di lokasi sekira pukul 13.15 WIB. Serangakaian penggledahan dilakukan hingga pukul 14.00 WIB. Sejumlah anggota Densus mengepung lokasi rumah terduga teroris tersebut saat penggeledahan dilakukan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berdasarkan pantauan di lokasi, sejumlah warga baik anak-anak hingga orang dewasa turut menyaksikan penggeledahan rumah itu. Putri terduga teroris terlihat menangis dan menutup telinganya.

Sementara Kepala Desa Parangjoro, Hardiman, mengatakan proses penggeledahan dilakukan sesuai prosedur tanpa pemaksaan. Sementara putri terduga teroris yang menangis tersebut menurutnya wajar sebab usianya yang masih belum mengerti keadaan sekitar.

“Kalau prosesnya aman ya tidak ada penolakan atau lainnya. Semua sesuai prosedur surat penangkapan juga ditunjukkan kepada keluarga. Kalau anak usia segitu [balita] menangis wajar mungkin karena belum tahu dan takut. Punya tiga anak, ini yang [di rumah] paling kecil,” terang Hardiman usai menyaksikan proses penggeledahan.

Baca Juga: Rumah Terduga Teroris di Parangjoro, Sukoharjo, Digeledah Densus 88

Dia membeberkan dalam proses penggeledahan itu Tim Densus 88 Antiteror menyita laptop dan buku hingga STNK dan BPKB milik terduga teroris.
“Kalau saya lihat hanya beberapa buku tetapi saya tidak membaca [buku apa]. Tadi juga ada laptop, dua buku tabungan, BPKB dan STNK motor yang dibawa. Serah terima dilakukan langsung dengan pihak keluarga,” ujar Hardiman.

Dia menyebut terduga teroris, Mgn juga menjadi takmir masjid sehingga dia sempat beberapa kali mengisi khotbah di masjid tempat ia ditangkap itu.
“Istilahnya ustaz ndeso, masalah di luar mau ada pertemuan dengan siapa kami tidak tahu. Saya tidak tahu kepastian kehidupan Pak Mgn, yang kami tahu di lingkungan cukup baik,” ujar Hardiman.

Sebelumnya, Sekretaris The Islamic Study and Action Center (ISAC) Endro Sudarsono membenarkan kejadian tersebut. Dia mengatakan Mgn ditangkap usai menjalankan Salat Subuh di masjid sekitar tempat tinggalnya.

Baca Juga: Tak Hanya di Parangjoro, Densus 88 Juga Tangkap Warga Makamhaji Sukoharjo

“Iya, tadi pagi ada warga telepon saya, ada penangkapan setelah Subuh di Parangjoro atas nama Mgn. Ada informasi katanya ada empat saya belum tahu [tiga lainnya],” terang Endro saat dihubungi pada Kamis (1/12/2022) siang.

Dia menambahkan penangkapan dilakukan di sekitar lokasi rumahnya di Masjid Al Hidayah Dukuh Ngadijoyo, Desa Parangjoro, Kecamatan Grogol. Sementara itu berdasarkan rilis tertulis yang diterima Solopos.com Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol. M. Iqbal Al-Qudussy membenarkan informasi tersebut.

“Kami membenarkan bahwa benar ada kegiatan penegakan hukum oleh Densus 88 di wilayah Sukoharjo yang dilaksanakan pada hari Kamis, 1 Desember 2022,” tulisnya dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis.

Baca Juga: Dugaan Terorisme: Densus 88 Tangkap Warga Parangjoro Sukoharjo Selepas Subuh

“Polda Jateng dan Polres Sukoharjo hanya membantu proses pengamanan dalam tindakan kepolisian terhadap terduga teroris untuk press release secara rinci nanti akan disampaikan lebih lanjut oleh Divhumas Polri dan Densus 88,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya