SOLOPOS.COM - Kondisi rumah warga di Kampung Patihan, Kelurahan Karangtengah, Sragen Kota, Sragen, terancam ambrol lantaran tanah di belakang rumahnya longsor terkikis arus Sungai Mungkung, Senin (21/3/2022). (Istimewa/Galih Setyo Nugroho)

Solopos.com, SRAGEN – Rumah dan masjid yang terletak di bantaran Sungai Mungkung, tepatnya di Kampung Brangkal dan Patihan, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Sragen Kota, terancam ambrol lantaran tergerus air sungai.

Pemerintah Kelurahan Karangtengah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) untuk dibuatkan beronjong talut berbahan batu di tiga lokasi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Lurah Karangtengah, Sragen Kota, Sragen, Galih Setyo Nugroho, kepada Solopos.com, Senin (21/3/2022), menerangkan bangunan yang terancam ambrol itu terdiri atas rumah milik Sadiyo di Kampung Brangkal RT 001/RW 007, bangunan rumah milik Dayat di Kampung Patihan RT 002/RW 006, dan bangunan Masjid Jamiah Salam Kampung Patihan RT 002/RW 006, Karangtengah, Sragen.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Talut Sungai Longsor di Karanganyar, 1 Pekerja Masih Tertimbun

“Tanah di belakang rumah Pak Dayat itu panjangnya 40 meter dengan kedalaman sampai 12 meter sudah longsor. Jarak dengan rumah hanya kurang dari 1 meter sehingga mengkhawatirkan. Kondisi paling parah di belakang rumah Pak Dayata itu. Untuk lokasi di belakang rumah Pak Sadiyo panjangnya 50 meter dan kedalaman 7 meter. Kemudian di belakang masjid itu panjangnya 0 meter dan kedalaman 12 meter,” jelasnya.

Galih mengaku sudah berkoordinasi dengan BBWSBS dan usulan pembuatan bronjong batu sudah disetujui BBWSBS. Dia mengatakan pembuatan beronjong itu tinggal dikerjakan.

Baca Juga: Longsor Karanganyar, Jasad Sastro Ditemukan Posisi Berdiri di Sungai

“Upaya sementara warga dengan memasang pancang dan tanggung sederhana tetapi karena derasnya arus tetap terbawa arus juga. Hujan pada Minggu kemarin juga cukup menambah longsoran tanah,” jelasnya.

Warga Patihan RT 002/RW 006, Karangtengah, Dayat, mengatakan setiap sungai banjir selalu ada bagian yang longsor.

Kejadian longsor itu, terang dia, terjadi secara bertahap dalam kurun waktu empat bulan terakhir.

“Yang paling parah pada dua pekan lalu dengan longsoran yang cukup luas. Kami berharap talut sungai itu segera dibangun supaya tidak mengancam bangunan rumah,” pintanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya