SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Jumali Rumah di Jalan Patangpuluhan No22, Wirobrajan, Jogja, yang pernah digunakan sebagai tempat persembunyian Soekarno, Presiden RI 1 pada Agresi militer II 1948.

JIBI/Harian Jogja/Jumali
Rumah di Jalan Patangpuluhan No22, Wirobrajan, Jogja, yang pernah digunakan sebagai tempat persembunyian Soekarno, Presiden RI 1 pada Agresi militer II 1948.

Harian Jogja.com, JOGJA – Siti Ismusillah,80 dan Anggrita, 53, keponakannya menceritakan kisah rumahnya yang pernah digunakan sebagai tempat persembunyian Soekarno, Presiden RI 1 pada Agresi militer II 1948.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Pagi-pagi, ujug- ujug [tiba-tiba], Bung Karno dan keluarga sudah di rumah,” begitu Siti memulai ceritanya kepada pejabat Badan Pelestarian Cagar Budaya Jogja dan unsur Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jogja yang meninjau rumah Siti di Jalan Patangpuluhan No22, Wirobrajan, Jogja, Selasa (16/7/2013).

Siti masih ingat, pagi itu dia dan saudara-saudaranya oleh ayahnya Bandara Kanjeng Raden Tumenggung Prof S. Purbodiningrat dilarang memasuki ruang tamu, tengah dan perkantoran. Larangan itupun berlangsung di hari-hari selanjutnya hingga kehidupan mereka beralih di rumah bagian belakang saja. “Lebih dari dua minggu kami begitu,” katanya.

Tapi suatu waktu, dia pernah didekati Soekarno dan sebatas ditanya soal kelas berapa, sekolah di mana. Kata Siti, Soekarno datang bersama Fatmawati, istrinya. Guntur, yang lebih sering digendong pengawalnya. Megawati yang masih berusia lebih kurang satu tahun juga ikut.

Lokasi rumah itu tak jauh sekitar 500 meter ke arah barat dari perempatan Patangpuluhan. Halamannya luas. Rumputnya terlihat tumbuh liar. Di salah satu pojok timur depan rumah itu terdapat bangunan selayaknya ‘rumah monyet’ untuk penjagaan keamanan.

Ketika masuk ruang tamu, cermin antik berukuran besar menghiasi dinding. Di kanan kiri cermin terpampang foto Sultan Hamengku Buwono VII dan Gusti Raden Mas Putro (Pangeran Adipati Anom Hamengkunegoro ke III) yang sedianya menjadi penerus tahta. Namun meninggal pada usia 32 sebelum naik tahta. Purbodiningrat adalah putra Adipati Anom.

Menjadi satu area dengan ruang tamu itu di sebelah baratnya terdapat ruang perkantoran Purbodiningrat. Di dalamnya, terdapat buku- buku Purbo. Dosen Teknik UGM penggambar Candi Taman Sari itu meninggal pada 1964.

Di balik ruang tamu adalah ruang tengah yang di samping baratnya adalah kamar utama yang menjadi tempat peristirahatan Bung Karno selama tinggal yang kini jadi kamar Siti tak bersedia membukakan pintu kamar tersebut. Kendati begitu, Anggrita, keponakannya mempersilakan melihat kamar lain yang menurutnya memiliki karakter sama dengan kamar Bung Karno itu.

Ruang itu memiliki luas 5×5 meter. Terdapat tempat tidur kuno dengan bagian kepala tempat tidur terdapat kayu yang melambung ke atas untuk memasang kelambu. Kasurnya berasal dari kapuk.

Hanya menurut Rita, panggilan akrabnya, bedanya ruangan yang dipakai Bung Karno memiliki kamar mandi dan toilet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya