SOLOPOS.COM - Pipa-pipa BBM yang ditumpuk di depan warung milik warga Klangon, Argodadi, Kapanewon Sedayu, Kamis (13/10/2022). - Harian Jogja/Andreas Yuda Pramono

Solopos.com, BANTUL — Warga Dusun Klangon, Kalurahan Argosari, Kapanewon Sedayu, Kabupaten Bantul, mengeluhkan terkait proyek pemasangan pipa bahan bakar minyak (BBM) milik Pertamina. Proyek jaringan pipa BBM itu dari Lomanis, Cilacap, Jawa Tengah, sampai ke Rewelu, Sedayu, Bantul, DI Yogyakarta.

Proyek pemasangan pipa Pertamina itu sebenarnya sudah berhenti sekitar sebulan lalu. Namun, saat ini proyek tersebut hanya meninggalkan sisa lubang-lubang menganga di sisi jalan perkampungan warga. Karena hal itu, aktivitas warga pun jadi terganggu. Terlebih kini curah hujan tinggi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seorang warga Klangon, Junianto, mengatakan saat ini terdapat lubang besar di atas tanag desa yang dibiarkan menganga selama satu bulan. Kondisi tersebut membuat akses keluar masuk desa terganggu.

“Ini sudah sebulan lebih tidak ada progres pengerjaan di lubang yang ada di sekitaran Dusun Klangon. Padahal sosialisasi awal oleh pihak PT Nindya Karya [pelaksana proyek], jalan di Dusun Klangon cuma dilubangi selama dua minggu [pekan] dan akan dipulihkan lagi. Namun, ini sudah satu bulan lebih tanpa [ada kejelasan] bahkan tidak kelihatan ada satu pekerja pun yang ada di lokasi tersebut. Ini sangat mengganggu aktivitas sehari-hari kami,” terang Junianto, Kamis (13/10/2022).

Baca Juga: Pabrik Kerajinan Kayu di Gunungkidul Terbakar, Pemilik Rugi Ratusan Juta Rupiah

Bukan hanya melubangi jalanan, PT Ninda Karya juga hanya menumpuk pipa-pipa proyek di depan warung milik salah satu warga. Akibatnya, warung tersebut tidak bisa buka untuk berjualan selama tiga bulan, sejak proyek dimulai.

“Padahal janji mereka, gangguan yang ada hanya dua minggu [pekan],” ujarnya.

Akibat proyek tersebut, akses warga justru dialihkan ke jalan berlubang dan penuh lumpur saat hujan. Padahal, jalan yang dilubangi PT Nindya Karya merupakan jalan cor blok hasil swadaya masyarakat.

“Itu jalan satu-satunya yang layak bisa kami lewati,” kata dia.

Baca Juga: Siap-Siap, Jalan Tol Jogja-Solo Ditarget Bisa Beroperasi Tahun Depan

Junianto mendesak kepada perusahaan supaya segera memperbaiki lubang tersebut. Kalau tidak segera ditangani, warga Klangon akan menguruk lubang tersebut secara swadaya demi keamanan warga.

Lurah Argosari, Hidayaturachman, mengatakan telah mengirim surat komplain mengenai situasi dan kondisi warung milik warga yang menjadi lokasi penumpukan pipa.

Dalam surat yang dilayangkan kepada Pimpinan PT Nindya Karya tertanggal Senin (10/10/2022), kata dia, tertulis bahwa pemilik warung sejak lama tidak dapat berjualan akibat pipa-pipa ditumpuk di depan warungnya.

Sementara itu, pemilik warung yang menjadi lokasi penumpukan pipa, Bayu, mengatakan telah bertemu Staf Humas PT Nindya Karya, Koko pada Rabu (12/10/2022). Hanya saja dia tetap tidak mendapat kejelasan nasib warungnya.

Baca Juga: Ditemukan Sumber Air di Lokasi Proyek Pelabuhan Gesing, Kini Malah Jadi Danau

“Dia [Koko] hanya ngomong kalau akan menyampaikan keluhan ke pusat. Tetapi pusat yang dimaksud tidak jelas. Sedangkan ada tiga atau empat pipa yang ada di depan warung saya. Bahkan dari pihak Nindya Karya tidak memberi kompensasi atas kerugian karena saya tidak bisa buka warung,” katanya.

Salah satu tokoh masyarakat yang menolak disebutkan namanya mengatakan pihak PT tidak benar-benar menangani jalan berlubang akibat proyek pipa.

“Itu sekadar diberi plat besi. Tidak dikembalikan seperti semula [dicor]. Dengan tegas, kami tidak puas atas penanganan tersebut. Tidak sesuai dengan [janji] ketika sosialisasi,” katanya.

Sementara itu, Staf Humas PT Nindya Karya, Koko mengaku telah memperbaiki jalan yang dilubangi pada Kamis pagi.

Baca Juga: Tanah Longsor, Jalan Menuju ke Tempat Ziarah Sendangsono Kulonprogo Tertutup

“Kami sudah menutup lubang-lubang itu. Sudah kami perbaiki. Hanya saja memang belum sempurna,” kata Koko, Kamis.

Mengenai tumpukan pipa-pipa di depan warung milik warga, dia mengaku akan segera memindahkannya pekan depan.

Disinggung soal kelanjutan proyek, Koko menegaskan tetap akan dilanjutkan. Hanya saja dia tidak dapat memastikan kapan persisnya akan dilanjutkan. “Karena semua tergantung Pusat,” ucap dia.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Proyek Pemasangan Pipa Pertamina Dipersoalkan Warga Klangon, Ini Alasannya…

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya