SOLOPOS.COM - Seorang ODGJ tengah berada di ruang isolasi milik Dinsos Karanganyar. Foto diambil belum lama ini. (Istimewa/Dinsos Karanganyar)

Solopos.com, KARANGANYAR — Dinas Sosial (Dinsos) Karanganyar kelimpungan lantaran ruang isolasi yang digunakan untuk menampung orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) terbatas. Kondisinya juga dinilai masih kurang representatif.

Dinsos hanya memiliki satu ruang isolasi bagi ODGJ. Padahal ODGJ yang terjaring razia oleh tim gabungan bisa lebih dari lima orang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan dan Pembinaan Dinsos Karanganyar, Sulistyowati, mengatakan kapasitas ruang isolasi yang dimiliki Dinsos hanya mampu menampung seorang pasien ODGJ. Ruang isolasi tersebut tidak bisa digunakan lebih dari satu orang.

“Satu ruang isolasi hanya untuk satu ODGJ saja. Karena jika dicampur bisa bahaya. Mereka bisa ngamuk,” kata dia ketika berbincang dengan Solopos.com, Senin (7/3/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: ODGJ Mendadak Tiduran di Ruang Tamu, Warga Popongan Ini Panggil Polisi

Keterbatasan ruang isolasi bagi ODGJ ini kerap membuat Dinsos kelimpungan. Sebab jumlah ODGJ dalam setiap kali razia yang terjaring bisa lebih dari lima orang. Bahkan pernah beberapa kasus jumlah ODGJ terjaring razia mencapai sembilan orang.

Dinsos terpaksa menyalurkan para ODGJ ke sejumlah lokasi setelah didata dan diperiksa. Bagi ODGJ yang mengalami sakit akan dirujuk ke RSUD Karanganyar untuk mendapatkan perawatan medis. Namun bagi ODGJ dengan gangguan mental akan dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Solo untuk dititipkan di sana.

“Kalau yang tidak sakit biasanya ODGJ kita tempatkan di ruang isolasi sekaligus transit menunggu dijemput keluarga,” katanya.

Sulistyowati mengaku perlu tambahan ruang isolasi. Dulu pernah ada kasus satu ruang isolasi ditempati beberapa ODGJ. Yang terjadi, mereka mengamuk hingga menjebol pintu dan jendela.

Baca Juga: 1.377 Warganya ODGJ, Bupati Karanganyar Beri Tips Cegah Gangguan Jiwa

Untuk mengantisipasi kasus serupa terulang, Dinsos mengambil kebijakan bahwa ruang isolasi hanya bisa digunakan untuk menampung satu orang. Pihaknya berhadap Pemkab bisa menambah ruang isolasi tersebut.

“Kami sudsh ajukan penambahan ruang isolasi sejak tahun lalu. Tapi karena anggaran terkena refocusing untuk Covid-19 maka belum terealisasi,” katanya.

Dia menuturkan penanganan ODGJ membutuhkan koordinasi dari semua pihak. Banyak kasus ODGJ yang berkeliaran di jalan-jalan sengaja dibuang keluarganya yang malu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya